Bagi Perantau, Perhatikan Tiga Nasihat Ini

Bagi Perantau, Perhatikan Tiga Nasihat Ini

Bagi Perantau, Perhatikan Tiga Nasihat Ini

Muhammad bin Qasim Al-Anbari  pernah bercerita tentang seorang ahli ibadah di Basrah yang pernah menyaksikan secara langsung perpisahan antara seorang anak dan ibunya. Dengan linangan air mata yang membasahi kedua pipinya, sang ibu memeluk anaknya yang akan pergi merantau jauh untuk menuntut ilmu. Sebelum melepas kepergian anaknya, sang ibu memberikan bekal nasihat saat berada di kota orang lain.

“Wahai anakku, duduklah! Aku ingin memberimu nasihat. Walau bagaimanapun juga, nasihat lebih bermanfaat daripada kecerdasanmu.”kata sang ibu kepada anaknya sambil memegang bahunya.

“Wahai anakku,  jagalah tiga perkara ini saat engkau berada di negeri orang.” tambahnya.

Pertama, jangan pernah terlintas dalam hatimu untuk memfitnah dan mengadu domba  orang lain. Karena hal itu akan membuat mereka membencimu dan tidak menghargai dirimu. Ingat, adu domba dapat memutuskan tali kasih yang terjalin di antara mereka.

Kedua, jangan pernah membuka aib orang lain sebagai sasaran untuk menyerang kepribadiannya. Sebaiknya jangan terlalu banyak menjadikan orang lain sebagai sasaran kebencianmu. Karena semakin banyak panah yang kau tancapkan di hati orang lain, semakin besar luka hati mereka. Pada akhirnya panahmu habis, kekuatanmu hilang dan engkau tidak punya siapa-siapa lagi.

Ketiga, jangan terlalu terlena dengan utangmu dan hilangkan sifat kikir dalam dirimu. Jika engkau ingin meminta sesuatu mintalah kepada orang yang bermurah hati, kerena ia akan menuruti permintaanmu. Jangan meminta sesuatu kepada orang yang jahat, karena ia ibarat batu karang yang tidak akan memancarkan air. Jadikanlah dirimu sebagai contoh buat orang lain. Kerjakanlah apa yang engkau anggap baik dari orang lain dan jauhilah apa yang engkau anggap buruk dari orang lain.

Karena begitu jarang orang mengetahui aibnya sendiri. Barang siapa kasih sayangnya hanya nampak dari kelembutan wajahnya namun bertentangan dengan perbuatannya, maka orang lain akan memperlakukannya seperti angin yang selalu berubah arah. Boleh jadi hari ini diperlakukan dengan baik, namun boleh jadi esoknya diperlakukan dengan buruk.

Nasihat di atas dapat memberikan manfaat bagi mereka yang merantau jauh di tempat orang lain. Paling tidak dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan sekaligus pengingat saat berinteraksi.