Bagaimana Menyiapkan Logistik Halal di Tengah Pandemi?

Bagaimana Menyiapkan Logistik Halal di Tengah Pandemi?

Halal merupakan syarat wajib bagi muslim, lalu bagaimana sebenarnya pengolahannya di industri? Catatan diskusi ini menjawab hal itu.

Bagaimana Menyiapkan Logistik Halal di Tengah Pandemi?

Suatu produk disebut halal jika mengacu pada kriteria syariat islam seperti halal zatnya, halal cara memperolehnya, dan halal cara pengolahannya. Lalu bagaimana pengolahan industrinya di tengah pandemi seperti ini? Pertanyaan itu muncul dalam dalam disuksi terkait “Logistik Halal di Tengah Pandemi” yang digelar T Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics sebagai BUMN penyedia jasa logistik di Indonesia.  Diskusi ini menghadirkan Ketua PBNU Marsudi Syuhud, Direktur Utama PT Sucofindo (Persero) Bachder Djohan Buddin, Pemerhati Logistik dan Industri Halal Sitta Rosdania, serta Direktur Utama BGR Logistics M. Kuncoro Wibowo. Acara ini dipandu oleh host Salsabila Syaira.

Pada kriteria halal cara pengolahannya, menurut Marsudi Syuhud, mensyaratkan adanya proses produk halal yang mencakup rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan produk seperti penyediaan barang, pengelolaan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, serta penjualan. Sehingga dalam rangkaian kegiatan ini memerlukan suatu system rantai pasok yang menjamin kualitas proses produk halal.

Pada prinsipnya logistic halal adalah proses penanganan arus bahan atau produk melalui rantai pasokan (supply chain) yang sesuai dengan standar halal. Fokus dari halal berdasar pada pemisahan (segmentation) dan bukan pada deteksi atau kecurigaan semata.

“Pada posisi ini, logistik halal akan memastikan konsistensi penanganan halal seperti harapan masyarakat muslim dengan mengacu pada UU No 33 Tahun 2014,” lanjut Marsudi.

Bachder Djohan Buddin dari Sucofindo juga menyampaikan peran Sucofindo untuk mendukung halal logistik mulai dari Lembaga Sertifikasi Produk terakreditasi, Lembaga Inspeksi yang terakreditasi, Laboratorium pengujian halal terakreditasi, memiliki Sucofindo centre for Learning & Development (SCLD), memiliki pusat kajian halal, serta memiliki auditor halal yang tersertifikasi BNSP.

Proses logistik halal dimulai dari awal bahan baku sampai dengan konsumen, dimana BGR Logistics berperan untuk memastikan kualitas  suatu produk dan ketelusuran produk mulai dari awal sampai dengan akhir diterima konsumen. “Perusahaan penyedia jasa logistik halal harus memiliki Sistem Jaminan Halal (SJH) untuk menjamin kualitas kehalalannya, “ lanjut Bachder.

Hal senada juga dipaparkan oleh Sitta Rosdania. “Halal merupakan hadiah dari Tuhan untuk semua manusia dan bukan hanya untuk muslim saja. Halal sebenarnya bersifat universal yang mencakup healty, hygiene, safety, fairness, ethical, “ paparnya.

Indonesia dengan besarnya pasar yang ada berusaha membangun Indonesia Interated Halal Ecosystem yang tidak lagi berbicara hanya konteks panganmelainkan juga gaya hidup dimana didalamnya termasuk halal logistik yang saat ini BGR Logistik lakukan dan saat ini konsumen di Indonesia.

“Dunia menginginkan konsumsi kosmetik hingga produk farmasi yang bersertifikasi halal dan bukan hanya produk pangan saja yang bersertifikat halal. Ini yang menjadi dapat tugas Sucofindo nantinya,” lanjut Sitta.

Dalam kesempatan ini M. Kuncoro Wibowo menyampaikan bahwa peran BGR Logistik mulai dari penyimpanan, pengemasan hingga pendistribusian. Logistik halal harus bisa traceable sehingga mudah dilacak dimana salahsatunya yang dilakukan BGR Logistics adalah melalui aplikasi Warung Pangan dimana UMKM akan mendapatkan produk yang terjamin kehalalannya. Logistik halal akan berdasar pada pemisahan (segregation) antara produk halal dengan non halal yang dilakukan dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan penanganan barang, menjaga agar tidak saling terkontaminasi serta memastikan konsistensi penanganan halal logistik sebagaimana harapan para muslim. BGR Logistics menggandeng Sucofindo sebagai badan sertifikasi halal logistik di Indonesia.

Aplikasi Warung Pangan yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Koperasi & UKM sejak Agustus 2020 akan mendistribusikan pangan mulai dari hulu (petani, peternak, nelayan, serta produk-produk dari BUMN Klaster Pangan) sampai dengan hilir (UMKM dan konsumen).

“Dengan memiliki sertifikasi halal, maka akan membuat para UMKM dan Konsumen senang karena proses pengadaan, pengemasan dan pendistribusian dijamin kehalalannya oleh kami,” pungkas Kuncoro.

BGR Logistics sendiri merupakan BUMN penyedia jasa logistik di Indonesia yang memiliki layanan logistik terintegrasi, mulai dari logistics solution, integrated logistics solution & supply chain, dan waste integrated solution. Sebagai BUMN yang berdiri sejak 11 April 1977, BGR Logistics juga telah bertransformasi menjadi perusahaan logistik digital sesuai  dengan tagline perusahaan “Beyond Digital Logistics Company” dimana BGR Logistics memberikan solusi sistem logistik berbasiskan IT kepada para pelanggan. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi https://www.bgrlogistics.id/. [BS/DP]