Bagaimana Khalayak Menyerap Qur’an

Bagaimana Khalayak Menyerap Qur’an

Bagaimana Khalayak Menyerap Qur’an

Terjemahan Quran ke bahasa Indonesia dan pembahasan isi Quran melalui bahasa Indonesia dari segi pengetahuan akan lebih berdampak luas kepada muslim di negeri berbahasa nasional bahasa Indonesia ini.

Fenomena sebagian muslim di negeri ini bisa sangat baik kemampuan membaca teks asli Quran meski tanpa mengerti artinya, apalagi makna dan tafsirnya. Sebagian muslim yang lain tak bisa atau lemah kemampuannya membaca teks asli Quran. Dari sisi pengetahuan “isi” Quran, apa sebenarnya mereka sepadan?

Muslim di Indonesia mengakses pengetahuan langsung dari teks asli Quran merupakan fenomena yang minoritas. Yang mayoritas adalah muslim di Indonesia mengakses pengetahuan Quran melalui terjemahan bahasa Indonesia, bagi yang bisa membaca teks asli Quran maupun tidak.

Terjemahan memang punya kelemahan jika buruk mutunya. Bahkan bisa menyesatkan. Namun terjemahan yang bermutu bagus bisa membantu khalayak memahami maksud bahasa asing.

Karena bahan terjemahan Quran lebih banyak diakses oleh khalayak ketimbang teks aslinya, maka pengetahuan Quran khalayak dibentuk oleh terjemahannya.

Khalayak di pesantren sejak lama mengenal kitab tafsir Jalalain dari Mesir dan kitab tafsir Al-Ibriz dari Rembang yang dipelajari melalui teks bahasa Arab. Khalayak luas di luar pesantren sejak lama juga mengenal tafsir Al-Azhar dan tafsir Al-Misbah — keduanya dari penulis di Jakarta dan naskahnya berbahasa Indonesia.

Sejauh mana literatur-literatur Quran tersebut membentuk pengetahuan Quran muslim di Indonesia?

Banyak yang mengeluhkan pemahaman Quran sebagian khalayak yang tak tepat dari segi arti, makna dan tafsirnya. Keluhan ini kian membuncah tatkala terkait dengan pemaknaan atau penafsiran ayat-ayat tentang kekafiran dan jihad. Kondisi ini seakan tak lebih berbahaya ketimbang kondisi minim pengetahuan Quran khalayak.

Terorisme dan intoleransi agama dipandang sebagai produk dari cara tertentu mengartikan, memaknai atau menafsirkan Quran. Bagaimana cara yang paling tepat/benar mengartikan, memaknai dan menafsirkan Quran?

Pengetahuan Quran bukan satu-satunya dasar bagi muslim menjalani kehidupan. Memahami pengetahuan kehidupan dengan baik juga merupakan dasar yang penting bagi muslim. Memahami Quran pun butuh pengetahuan sejarah, pengetahuan alam dan pengetahuan lainnya yang bersumber dari pengetahuan kehidupan.

Benarkah minimnya pengetahuan Quran kaum muslim akan membuat kehidupan kaum muslim menjadi tidak baik? Quran memuat prinsip dasar kehidupan yang baik misalnya keadilan, kemanusiaan, solidaritas maupun toleransi. Maka, muslim yang berlaku zalim dinilai tak sesuai ajaran Quran.

Quran sebagai pengetahuan dan Quran sebagai perbuatan merupakan dua ranah yang berbeda. Keadilan juga bisa diketahui melalui teladan keadilan dari orang lain. Keadilan tak hanya bisa diketahui melalui bacaan.

Quran tak sebatas yang dituliskan. Apakah alam semesta dan kehidupan ini bukan Quran? Quran pun mengutip sebagian alam semesta, kabut, semut dan hujan. Quran pun mengisahkan sebagian kehidupan manusia.

Alam semesta tak berbahasa Arab, berbahasa Indonesia maupun berbahasa Afrika. Namun alam semesta bisa dipahami oleh manusia berbahasa apa pun — jika berpikir.

*) Binhad Nurrohmat