Dzikir tidak mesti setelah shalat. Boleh dilakukan kapanpun dan di manapun. Dzikir juga tidak harus dikeraskan. Boleh dibaca dalam hati. Usahakan dalam setiap waktu kita selalu mengingat Allah dan melafalkan dzikir. Untuk membiasakan dzikir, para ulama mengajarkan dzikir yang bisa dibaca pada waktu pagi hari dan sore. Di antara redaksi dzikir pagi dan sore yang bisa dibaca adalah:
رضيت بِاللَّه ربّاً وبالإِسلام دينا وَبِمُحَمَّدٍ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم نَبيا
Rodhitu Billahi Rabba wa bil Islami dina wa bimuhammadin Shallallahu ‘Alaihi Wa sallama Nabiyya
Artinya:
“Aku rela Allah menjadi Tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi Muhammad Nabiku”
Dzikir ini dianjurkan dibaca tiap pagi dan sore. Di antara keutamaannya adalah orang yang membiasakan baca dzikir ini akan mendapatkan ridha Tuhan di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:
مامن عبد مُسلم يَقُول حِين يصبح ثَلَاثًا وَحين يُمْسِي رضيت بِاللَّه ربّاً وبالإِسلام دينا وَبِمُحَمَّدٍ صلى الله عَلَيْهِ وَسلم نَبيا إِلَّا كَانَ حَقًا على الله أَن يرضيه يَوْم الْقِيَامَة
Artinya:
“Seseorang hamba Allah yang Muslim mengistiqamahkan bacaan zikir setiap pagi dan sore sebanyak tiga kali yang berupa rodhitu billahi robba wa bil islami dina wa bi muhammadin nabiyya (aku rela Allah menjadi tuhanku, Islam agamaku, dan Nabi Muhammad nabiku) itu pasti akan mendapat keridhaan Allah sampai hari kiamat nanti.” (HR: Al-Nasa’i)
Menjadi hamba Allah yang dicintai dan diridhai-Nya merupakan keinginan setiap Muslim. Apalagi kita yang orang biasa ini seringkali melakukan dosa yang sengaja maupun tidak disengaja. Karena itu, mengandalkan amalan yang kita perbuat selama di dunia untuk bekal di akhirat bukan menjadi jaminan satu-satunya. Ada baiknya kita mengistiqamahkan membaca dzikir pagi dan sore yang diriwayatkan sahabat Abu Salam di atas.