Nama yang satu ini memang masyhur dalam dunia kedokteran. Penemuannya tentang didunia pengobatan ini membuka cakrawala baru tentang penanganan dan teknik pengobatan modern. Ada puluhan penemuannya yang hingga sekerang masih dipakai dalam penanganan medis.
Itulah az Zahrawi, seorang dokter dan ilmuwan kenamaan pada Dinasti Umayyah Andalusia. Kota Madinatus Zahra dekat Kordoba, Andalusia, Spanyol menjadi tempat kelahiran az Zahrawi pada tahun 936 H/1013 M. Bernama lengkap Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau Al-Zahrawi kesohor sebagai salah satu pakar dunia kedokteran abad XV. Di Eropa namanya dikenal dengan Abulcasis
“Tak diragukan lagi Az Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah,” ungkap Pietro Argalatta seorang ahli bedah dari Italia. Bahkan ia menyebutnya sebagai pemimpin dari seluruh ahli bedah. Sedangkan seorang ahli bedah Perancis bernama Guy de Chauliac telah mengutip karya az Zahrawi yang berjudul Al Tasrif sebanyak 200 kali. “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan az-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine. Sedangkan seorang sastrawan dan sejarawan, Al-Humaidi, mengatakan dalam bukunya Jadzwatul Muqtabas fi Akhbari Ulama’il Andalus bahwa Az-Zahrawi merupakan orang terhormat, agamis dan berilmu.
Penemuan Al-Zahrawi dalam dunia kedokteran sangatlah gemilang. Ia telah menemukan 26 jenis peralatan bedah yang semuanya belum pernah ada di masa sebelumnya. Diantaranya yang paling dikenal adalah catgut, selain itu ada sebutlah pisau bedah, sendok bedah, retractor, pengait, surgical rod, specula, bone saw, plaster, dan lain sebagainya. Tak hanya penemuan berupa barang atau peralatan saja, Al-Zahrawi juga merumuskan pemikiran yang sangat membantu perkembangan ilmu kedokteran modern.
Karyanya yang fenomenal yaitu kitab at Tasrif mendapatkan banyak pujian. Sampai abad ke-16, buku ini masih menjadi rujukan utama sampai pada masa Renaisans. Buku setebal 1.500 halaman ini terdiri dari 30 jilid dengan judul asli At-Tasrif liman Ajiza an at-Ta’lif memaparkan kurang lebih 200 peralatan bedah, termasuk 26 alat hasil temuannya. Namun tidak hanya itu buku ini mengupas bermacam teknik dalam operasi bedah. Dalam buku ini pula, ia mengklasifikasikan 325 macam penyakit beserta gejala dan cara pengobatannya.
Buku At-Tasrif telah diterjemahkan ke bahasa Latin, Inggris, Perancis, hingga Ibrani. Kitab diselesaikan Zahrawi pada 1000 M. Ia Buku ini terdiri dari 30 jilid. Ia menghabiskan waktu lebih dari 50 tahun dengan melakukan berbagai bentuk penelitian, mengajar, dan praktik langsung. Kiprahnya tidak hanya di dunia bedah saja. namun juga di bidang kosmetika. Az Zahrawi berkontribusi dalam penemuan deodorant, handbody lotion, dan pewarna rambut, hingga lisptik yang masih digunakan hingga kini. Bahkan lipstik masih bertahan hingga sekarang dengan bentuk yang sama. Dalam bidang farmasi dan farmakologi kepeloporannya dilihat dalam pembuatan obat-obatan melalui sublimasi dan distilasi. Al-Zahrawi meninggal dunia pada 1013 M dalam usia 77 tahun dengan meninggalkan banyak catatan sejarah yang gemilang.