Bagaimana sih bijak terhadap tagar #UninstallBukalapak dan kaitannya dengan politik?
BukaLapak sendiri adalah sebuah platform commerce, di mana orang dapat menempatkan barang/produk untuk dijual, dan menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk membeli berbagai barang. Bukalapak banyak membantu UMKM dengan sediain lapak jualan.
Ada ribuan orang yang terbantu kehadiran Bukalapak, dan dua hari ini Bukalapak jadi sorotan karena ulah CEO nya Achmad Zaky yang mentwitt ngawur. Yah Zaky, seperti anak yang tidak tahu diri mengkritik pemerintah denngan data basi dan ngajak ganti Presiden. Padahal kita semua tahu bagaimana dukungan pemerintah untuk tumbuhnya startup di Indonesia.
Tapi, jangan karena ada duri nusuk kaki kita lalu kita cabut pohon sampai akarnya? Come on guys….!!
Bukalapak tumbuh seiring maraknya jual beli digital yang tumbuh dan ribuan pelapak yang tdak tahu apa-apa harus menanggung dosa satu orang Zaky dengan maraknya ajakan Uninstal Bukalapak?
Selama ini kita gaungkan Jokowi dukung starup tumbuh dan berkembang. Dan hari ini kita hancurkan upaya itu,jelang debat dgn isu ekonomi kita malah mengecilkan upaya Jokowi dukung Startup. Padahal salah satu andalan Jokowi adalah keberhasilannya mendukung pertumbuhan Startup. Kontraproduktif.
Dan sekarang mereka yang tidak suka Jokowi sedang berpesta di atas kebodohan kita.
Dalam satu hari, Bukalapak dikunjungi lebih dari 2 juta kunjungan. Hingga saat ini, Bukalapak memiliki 7 juta lapak yang dijual oleh para pengguna (per Desember 2015) dan berada pada posisi 20 situs besar di Indonesia berdasarkan Alexa. Dan hari ini kita ingin mematikan Bukalapak, karena Twiit politik Zaky?
Ingatlah yang lebih tinggi dari Politik adalah kemanusiaan
Berikut sedikit bocoran, agar kita tahu bahwa Zaky itu bukan siapa-siapa di Bukalapak, ia hanya operator. Di komposisi saham Bukalapak, asing tetap mendominasi tetapi investor lokal jadi pengendali.
– Emtek Group (pemilik saham SCTV) memegang 49,1% saham Bukalapak sisanya adalah Investor asing
– Batavia Incubator ( joint venture antara Rebright Partners – inkubator asal Jepang dan Corfina Group – Indonesian Financial Group).
– Pada tahun 2012, Bukalapak menerima tambahan investasi dari GREE Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu.
– Pada bulan Maret 2014, Bukalapak mengumumkan investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan GREE Ventures.
– Pada Januari 2018, Bukalapak mendapatkan suntikan dana dari Mirae Asset dan Naver Asia Growth Fund , sebuah lembaga pendanaan dari Korea Selatan. Tidak disebutkan berapa besar nilai investasinya namun Reuters menyebut nilainya mencapai US$50 juta atau setara Rp 700 juta.
Jokowi Kembangkan Start Up
Industri Start UP tumbuh subur di era Jokowi. Pemerintah sudah mencanangkan program “1.000 startup” hingga 2020,salah satunya yang dilakukan untuk hal tersebut adalah dengan membangun infrastruktur jaringan internet yang mumpuni, baik lewat fixed broadband (Palapa Ring) maupun mobile broadband. Dan kita semua menikmati itu, anda bisa bandingkan kecepatan Internet era Jokowi dan Presiden sebelumnya. Saat ini nilai bisnis e-commerce di Indonesia saat ini mencapai USD 18 miliar dan ditargetkan dalam lima tahun akan tumbuh 10 kali lipat.
Baca juga: Gerakan #UninstallBukalapak adalah Bukti Pilpres Menjadikan Kita Tidak Waras
Bahkan, tahun 2017, perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat, Apple akan membangun pusat inovasi di Indonesia dan bakal menjadi yang pertama di Asia. Dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,1 triliun, Apple Innovation Centre ini secara bertahap akan dibangun di empat kota di Indonesia, yaitu di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Surakarta.Rencananya, setiap tahun akan dilatih 1800 SDM yang berpotensi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan startup baru dan akan mendorong terserapnya ratusan ribu tenaga kerja.
Kita jangan kecilkan upaya itu. Dukung Jokowi dengan tetap menjadi bijak.