Astagfirullah, Inilah Orang yang Puasa, Tapi Rugi di Bulan Ramadhan

Astagfirullah, Inilah Orang yang Puasa, Tapi Rugi di Bulan Ramadhan

Astagfirullah, Inilah Orang yang Puasa, Tapi Rugi di Bulan Ramadhan
Ilustrasi

Bulan ramadhan tentu menjadi bulan yang penuh berkah bagi banyak orang. Salah satunya yaitu untuk meraih kemuliaan dan limpahan pahala dari berbagai macam ibadah wajib maupun sunnah. Seperti halnya ibadah puasa, ibadah salat wajib dan sunnah, ibadah zakat, dan lainnya. Namun ternyata, ada beberapa orang yang justru tergolong celaka dengan puasa ramadhan. Lalu bagaimanakah maksudnya?

Ada beberapa hadis yang mengingatkan umat Islam bahwa sangat berbahaya apabila seseorang berpuasa tidak memenuhi adab dan aturannya. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah menyebutkan bahwa ada banyak orang yang berpuasa tanpa hasil apapun kecuali hanya lapar dahaga. Seperti halnya beliau bersabda dalam hadist berikut ini.

Selain itu Rasulullah SAW pernah bersabda, “Betapa Banyak Orang berpuasa tapi tidak mendapat (pahala) apa-apa dari puasanya kecuali hanya lapar, dan betapa banyak orang yang sholat malam (tarawih) tapi tidak mendapatkan apa-apa selain begadang saja. (HR An-Nasai)

Lalu siapa sajakah orang-orang yang justru celaka dengan puasa ramadhannya? Pertama, yaitu orang yang berpuasa dengan tanpa ilmu. Maksudnya, orang tersebut tidak mengetahui apa yang membatalkan puasa dan apa yang tidak membatalkan puasa. Sehingga mereka seolah-olah berpuasa tanpa arah dan tanpa mengetahui aturan puasa.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis berikut ini. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu).” (HR Ibnu Majah)

Kedua, yaitu orang-orang yang berpuasa ramadhan hanya dengan menahan dari makan minum dan berhubungan badan semata. Sehingga mereka merasa bahwa dengan puasa tersebut, mereka sudah memenuhi semua ketentuan dan tuntutan puasa. Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR Bukhori)

Dalam konteks tersebut, maksudnya adalah orang-orang yang selama berpuasa hanya menahan haus dan lapar saja. Sedangkan mereka tidak menahan diri dari perbuatan maksiat seperti tidak menahan emosi dan tidak mampu menundukkan nafsunya.

Contohnya mereka tidak mampu menjaga lisan sehingga mereka tetap bergunjing atau melakukan ghibah atau berkata dusta di siang hari selama bulan ramadhan. Terlebih apabila anggota badan mereka tidak terjaga dari dosa dan kemaksiatan.

Ketiga, yaitu orang-orang yang melakukan ibadah puasa dengan bermalas-malasan. Bagi orang yang melakukan puasa dengan penuh kemalasan, mereka tidak menyadari kemuliaan bulan ramadhan yang penuh dengan berkah dan pahala.

Orang-orang yang sangat malas beribadah di bulan ramadhan tidak menyadari dan memahami bahwa bulan Ramadhan bukan hanya bulan puasa saja. Namun juga merupakan bulan penuh kebaikan yang disyariatkan untuk lebih banyak melakukan amal kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda, “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu. Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan.” (HR Ahmad)

Keempat yaitu orang-orang yang berpuasa namun tidak melaksanakan tarawih, tilawah, tadarus, tidak bersedekah, tidak memberi makanan untuk berbuka puasa, hingga tidak melakukan i’tikaf.

Demikianlah orang-orang yang celaka dengan puasa ramadhannya. Yaitu orang yang berpuasa tanpa ilmu, orang yang berpuasa namun hanya menahan haus dan lapar tanpa menjaga emosi, orang yang bermalas-malasan dalam berpuasa dan orang yang tidak melakukan amal-amal kebaikan selama berpuasa. Dengan begitu, umat islam hendaknya memaksimalkan ibadah mereka selama bulan ramadhan agar tak sia-sia dan membekali diri mereka dengan ilmu pengetahuan terkait bulan ramadhan.

_Wallahu a’lam_