Asma’ Binti Abu Bakar dan Ibunya yang Non-Muslim

Asma’ Binti Abu Bakar dan Ibunya yang Non-Muslim

Asma’ Binti Abu Bakar dan Ibunya yang Non-Muslim

Islam tidak pernah memusuhi dan membenci orang yang berbeda agama. Rasulullah sendiri semasa hidupnya selalu berbuat baik kepada sesama manusia, sekalipun agamanya berbeda. Sejarah mencatat, Rasulullah tetap menjaga hubungan baik dengan non-muslim, baik di Mekah maupun Madinah.

Rasulullah juga sering berpesan kepada para sahabat untuk menjaga hubungan baik dengan non-muslim, termasuk keluarga yang non-muslim. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah meminta kepada Asma’ binti Abu Bakar, putri Abu Bakar, agar selalu berbuat baik kepada ibunya, meskipun ibunya belum masuk Islam.

Disebutkan dalam Shahih Bukhari, Abu Bakar memiliki istri bernama Qatilah. Menurut sebagian sejarawan, Qatilah tidak memeluk agama Islam, sehingga dia diceraikan oleh Abu Bakar pada masa jahiliyyah. Setelah Rasulullah dan para sahabat hijrah ke Madinah, Qatilah pergi ke Madinah untuk menemui putri tercintanya, Asma’ binti Abu Bakar. Dia datang sembari membawa hadiah.

Namun sayangnya, Asma’ menolak hadiah bawaan ibunya. Dia menolak karena ibunya belum masuk Islam. Kejadian itu akhirnya dilaporkan kepada Rasulullah dan beliau meminta Asma untuk selalu menjaga hubungan baik dengan ibunya, sekalipun beda agama.

Kisah ini menunjukan bahwa hubungan baik dengan orang tua selalu tetap dijaga. Meskipun orang tua tersebut belum memeluk agama Islam. Karena bagaimanapun, mereka telah berjasa besar dalam melahirkan anak-anaknya.