Seroang anak Australia berusia 12 tahun meninggal dalam serangan bom di ibukota Irak. Bom bunuh diri tersebut menewaskan 17 orang. ISIS menyatakan bertanggungjwab atas serangan itu.
Zaenab Al Harbiya, 12, anak perempuan asal Australia, ikut tewas dalam ledakan bom mobil di Baghdad pada hari Selasa. Ketika itu Zaenab sedang berbaris di sebuah toko es krim yang populer untuk berbuka puasa untuk bulan Ramadan. Gadis yang bersekolah di Melbourne itu berada di ibu kota Irak bersama keluarganya untuk mengunjungi kakeknya yang sakit.
Menteri luar negeri Australia , Julie Bishop mengatakan bahwa pemerintah Australia memberikan dukungan kepada keluarganya di Baghdad. Julie Bishop juga membenarkan kematian anak sekolah Australia di Baghdad
Seperti dilansir The Guardian, saat serangan bunuh diri terjadi, Zaenab dilaporkan berada di konter es krim al-Faqma. Bom mobil bunuh diri meledak di luar tepat sebelum tengah malam waktu setempat. Serangan itu menewaskan 17 orang dan melukai 32 orang.
Dalam sebuah pernyataan, kepala sekolahnya , Halid Serdar Takimoglu, mengatakan bahwa kematian Zaenab sebagai “berita yang menghancurkan dan mengejutkan”. Dia menggambarkan Zaenab sebagai siswa yang energik, penuh gairah, vokal dan sangat dicintai. “Semua dari kita sangat tertekan karena salah satu siswa kami yang murah senyum telah diambil dari kami dalam tindakan kekerasan yang kejam yang tidak dapat dipahami,” katanya. Ia menambahkan akan mendukung keluarga Zaenab di Melbourne, orang tuanya di Irak, pelajar dan komunitas sekolah. Bahkan teman sekolahnya mengucapkan doa untuk Zaenab pada hari Rabu pagi.
Sebuah kamera sirkuit tertutup menangkap momen ledakan tersebut, menunjukkan jalan yang sibuk. Bola api besar menelan sebuah bangunan, memaksa mobil untuk berebut untuk melarikan diri. Video serangan lainnya yang diposkan di media sosial menunjukkan luka-luka dan orang-orang berdarah menangis meminta bantuan di jalan setapak di luar konter es krim.