Kemudahan yang ada di era digital saat ini berdampak pada timbulnya rasa malas dalam diri sebagian orang untuk mencari informasi atau ilmu kepada sumbernya. Sebagian Muslim pun terkena dampak negatif tersebut, kemudahan mencari informasi atau ilmu agama yang sekarang ini tersebar luas di dunia maya dan media sosial menimbulkan rasa malas untuk hadir langsung di majelis ilmu.
Padahal informasi atau ilmu agama yang ada di internet (website dan media sosial) terkadang tidak jelas sumber atau refensinya, sehingga dapat berdampak pada menyesatkan umat dari kebenaran. Pendapat yang beragam dan berbeda-beda mengenai suatu hukum juga dapat menyebabkan kebingungan atau gagal paham umat dalam memahami suatu perkara. Maka sebagian Ulama menganjurkan untuk tidak mencari hukum suatu perkara melalui internet, melainkan harus bertanya lansung kepada Ulama secara tatap muka.
Namun tidak semua informasi agama yang ada di internet itu buruk dan salah. Hanya saja agar lebih berhati-hati dan tidak terjadi kesalah-pahaman mengenai suatu perkara agama, sebaiknya porsi mencari informasi di internet dikurangi. Apabila masih ingin mencari ilmu melalui internet, maka hendaknya memfilter atau meyeleksi website mana saja yang layak dan benar untuk dijadikan referensi, dan menyeleksi pula ustadz yang menyajikan tentang ilmu agama tersebut.
Selayaknya bagi orang-orang yang ingin mencari ilmu tuk menghadiri majelis-majelisnya Ulama. Dan ada keberkahan dan ganjaran khusus untuk orang-orang yang duduk bersama Ulama sebagaimana yang telah disabdakan Nabi Muhammad SAW:
عليكم بمجالس العلماء واستماء كلام الحكماء فإن الله تعلى يحي القلب الميت بنور الحكمة كما يحي الأرض الميتة بماء المطر
Artinya :
“Hendaknya kalian duduk di majelisnya Ulama dan mendengarkan serta mematuhi ucapan Hukama (ahli hikmah), karena sesungguhnya Allah Swt. menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan tanah yang mati dengan air hujan.”
Keberkahan orang yang hadir majelis ilmu, yang tidak didapatkan oleh orang-orang yang mencari ilmu melalui internet, ialah Allah SWT akan senantiasa menghidupkan hatinya dengan cahaya ilmu dan hikmah. Sehingga ilmu yang didapatkannya selalu membimbingnya tuk semakin taat dan patuh kepada Allah SWT. Saking berkahnya majelis ilmu, Nabi Muhammad SAW. menggambarkan bahwa orang-orang yang hatinya dalam keadaan mati, layaknya tanah yang kekeringan dapat dihidupkan kembali dengan cahaya hikmah dari Allah SWT.
Dan orang yang hadir di majelis ilmu pun mendapatkan keberkahan memandang wajahnya orang-orang shaleh, sebagaimana perkataan Abu Hurairah Ra. “Lima perkara yang bernilai ibadah yaitu sedikit makan, duduk iktikaf di masjid, memandang Ka’bah, Al Qur’an dan wajahnya orang yang berilmu (Ulama).”
Serta masih banyak lagi keutamaan orang-orang yang menghadiri majelis ilmu dibandingkan orang-orang yang mencari ilmu agama hanya melalui internet. Namun, tidak dinafikan pula banyak hal positif yang didapatkan dengan adanya internet, misalnya ketika kita dalam keadaan berhalangan tuk hadir majelis ilmu, kita dapat menyaksikan langsung via live streaming. Kesimpulannya, menghadiri majelis ilmu dan duduk dengan orang-orang shaleh adalah prioritas dalam hal mencari ilmu. Adapun informasi yang ada di internet hanya dijadikan sumber sekunder tuk sekedar tambahan informasi.