Kekerasan terhadap muslim di India terus berlanjut. Hal ini membuat Al-Azhar, salah satu lembaga muslim tertua di dunia menyampaikan kritiknya kepada pemerintah India.
Melalui akun Twitter resminya, Al-Azhar mengutuk keras atas terjadinya kekerasan yang menimpa kelompok muslim di India. Al-Azhar juga meminta pemerintah India untuk menyelidiki kekerasan tersebut dan menghukum para pelaku sesuai hukum yang berlaku.
“Al Azhar Al-Sharif mengutuk tindakan kekerasan terhadap Muslim di India dan menyerukan penghentian tindakan tersebut dan pembukaan penyelidikan atas tragedi penghancuran rumah warga Muslim,” tulis Al-Azhar.
#الأزهر الشريف يدين أعمال العنف ضد المسلمين في #الهند ويطالب بوقف تلك الأعمال وفتح تحقيق في مأساة هدم منازل المواطنين المسلمين pic.twitter.com/XV5J5MdnkE
— الأزهر الشريف (@AlAzhar) June 15, 2022
Al-Azhar juga menyampaikan keprihatinan mereka atas tragedi pemukulan dan kekerasan yang menimpa kelompok demontran muslim. Demo ini berkaitan dengan ujaran kebencian atas Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh salah satu politisi India.
Isu penghapusan identitas bagi warga muslim juga tak lepas dari kritikan. Al-Azhar mengkritik kebijakan tersebut sebagai bagian dari tindakan kebencian dan toleransi kepada kelompok muslim. Al-Azhar juga mengkhawatirkan penghapusan identitas muslim ini hanya akan menjadikan kelompok muslim yang ada India tidak setara dengan warga lain, termasuk akan menimbulkan kebencian dan kekerasan yang berkelanjutan.
Al-Azhar meminta kepada segenap pihak, termasuk PBB untuk mengambi tindakan yang dibutuhkan agar kasus ini bisa segera ditangani dan memberikan jaminan yang diperlukan bagi umat Islam untuk menjalankan ritual keagamaan mereka. (AN)
Baca juga tulisan lain tentang Islam dan India.