Akibat Protes Jamaah Anti Pemerintah, Ulama Terkemuka Sudan Dilarikan dari Masjid

Akibat Protes Jamaah Anti Pemerintah, Ulama Terkemuka Sudan Dilarikan dari Masjid

Akibat Protes Jamaah Anti Pemerintah,  Ulama Terkemuka Sudan Dilarikan dari Masjid

Pemuka agama terkemuka Sudan, Abdul Hai Yousuf, dilarikan keluar masjid setelah ibadah salat Jumat. Kejadian tersebut berlangsung di di ibu masjid Khatim al-Mursaleen di Khourtum ibukota Sudan. Hal ini dilakukan sebagai protes karena Yousuf disebut kerap mendukung kebijakan pemerintah.

Abdul Hai dianggap tidak bersedia memimpin protes masyarakat terhadap Omar al-Bashir, presiden Sudan selama 30 tahun terakhir. Dalam sebuah video yang menjadi viral di median sosial, seorang jemaah laki-laki terlihat berteriak kepada Yousuf, “Berdiri dan pimpin kami dari masjid ini.”

Dalam tayangan tersebut massa kemudian menjadi semakin beringas dengan meneriakkan yel, “Jatuhkan rezim ini.” Kemudian pihak kepolisian menembakkan gas air mata kepada para jemaah masjid yang turun ke jalan untuk berdemonstrasi. Selama tiga pekan terakhir tercatat 22 orang telah tewas dalam aksi unjuk rasa anti pemerintah.
Laman bbcindonesia melansir Yousuf dikenal mendorong umatnya melakukan aksi solidaritas untuk Gaza dan Suriah, terlihat dilarikan keluar masjid melalui pintu terdekat dari mimbar.Namun keaslian video itu belum dapat diverifikasi secara cepat. Namun sebelum ini, Yousuf diketahui meminta pemerintah Sudan mengendalikan kekisruhan yang terjadi.

Unjuk rasa terhadap pemerintah dimulai sejak 19 Desember lalu, tak lama setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga minyak dan roti. Gelombang protes bereskalasi menjadi desakan agar Presiden Bashir mengundurkan diri. Bashir yang naik ke tampuk kepresidenan melalui kudeta tahun 1989 dinilai keliru mengelola perekonomian Sudan. Selama 2018 harga sejumlah bahan pokok di Sudan naik dua kali lipat. Di saat yang sama, nilai mata uang negara itu anjlok. Tiga perempat pendapatan Sudan dari sektor minyak lenyap setelah masyarakat kawasan selatan negara itu memutuskan memisahkan diri dan membentuk Republik Sudan Selatan tahun 2011.