GAZA, ISLAMI.CO – Akhirnya, secara resmi gencatan senjata di Gaza Palestina terwujud. Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1) waktu setempat. Pemerintah Indonesia menyambut baik hal tersebut.
Pemerintah ndonesia menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dengan Israel yang tercapai pada Rabu (15/1) waktu Doha, Qatar.
Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui media sosial X yang dipantau pada Kamis, gencatan senjata memberi momentum untuk memulihkan kehidupan masyarakat di Gaza setelah menderita akibat serangan Israel yang tak berhenti sejak 7 Oktober 2023.
“Implementasi kesepakatan tersebut harus dilaksanakan segera dan secara menyeluruh demi terhentinya korban jiwa di Gaza,” kata Kemlu RI.
Lantas, pemerintah RI pun meminta pihak terkait untuk memastikan pemulihan kehidupan di Jalur Gaza berlangsung dengan baik.
Salah satu yang diminta adalah pentingnya akses penuh untuk penyaluran bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza serta terjaminnya rekonstruksi terhadap infrastruktur Gaza yang hancur lebur akibat agresi Israel.
Selain itu, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) juga harus dapat akses dan otoritas juga mengizinkan untuk bisa jalankan fungsinya.
Tidak hanya yang ada di Gaza, tapi juga di wilayah yang di tempat itu ada korban penjajahan dan pengungsi Palestina.
Selanjutnya, poin pemerintah Indonesia adalah soal penegadan perdamaian permanen di Palestina.
Menurut pemerintah, perdamaian di Palestina secara permanen tak akan dapat dicapai tanpa penghentian penjajahan. Penjajahan yang dilakukan Israel harus dihentikan untuk Palestina merdeka dan berdaulat.
Pemerintah juga meminta agar terjaminnya pendirian negara berdaulat secara internasional guna terwujudnya solusi dua negara.
Adapun tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu (15/1).
Ia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Minggu (19/1).
Kesepakatan gencatan senjata tersebut mencakup pembebasan sandera dan pertukaran tahanan, penghentian pertempuran, jaminan keamanan bagi Israel, dan bantuan kemanusiaan yang melimpah masuk ke Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata yang dirundingkan melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat tersebut juga disebut mencakup rencana dialog terkait pemerintahan Jalur Gaza pada masa mendatang berikut pembangunan kembali wilayah Palestina tersebut