Agar Hujan Turun, Islam Menganjurkan Tiga Hal Ini

Agar Hujan Turun, Islam Menganjurkan Tiga Hal Ini

Agar Hujan Turun, Islam Menganjurkan Tiga Hal Ini

Hujan sangat berarti bagi manusia. Bisa dibayangkan betapa panasnya suatu wilayah bila tidak pernah hujan sama sekali. Karena itu, bila musim kemarau dan paceklik tiba itu bisa tidak menguntungkan bagi manusia, terutama orang yang profesinya sebagai petani.

Dikarenakan manusia membutuhkan hujan, Islam memberi solusi alternatif bila daerah yang kita tempati tidak pernah disirami air hujan setelah waktu yang cukup lama.

Syekh Nawawi Banten dalam Nihayatuz Zein menjelaskan tiga cara yang bisa dilakukan bila hujan tidak turun. Tujuan dari ketiga cara tersebut adalah untuk memohon kepada Allah agar segera menurunkan hujan.

Ketiga cara tersebut adalah:

والاستسقاء ثلاثة أنواع: أدناها أن يكون بالدعاء مطلقا فرادى ومجتمعين وأوسطها يكون بالدعاء خلف الصلوات فرضها ونفلها وفي خطبة الجمعة وخطبة العيدين ونحو ذلك، وأكملها يكون بالصلاة على الوجه الآتي

Artinya, “Istisqa (minta hujan) ada tiga cara. Cara paling mudah adalah dengan doa sendirian atau berjamaah; cara paling menengah adalah dengan berdoa (minta hujan) setelah shalat fardhu atau shalat sunnah, bisa juga dilakukan pada saat khutbah Jum’at, khutbah hari raya, dan lain-lain; paling baik adalah dengan melakukan shalat (istisqa’) sebagaimana nanti dijelaskan.”

Ada tiga cara yang bisa kita lakukan untuk meminja turunnya hujan kepada Allah SWT. Cara pertama adalah dengan berdoa. Berdoa minta hujan bisa dilakukan kapan dan di mana pun, baik dilakukan sendirian atau secara berjamaah.

Cara kedua adalah berdoa secara khusus setelah shalat wajib atau sunnah. Misalnya setelah shalat lima waktu kita berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan. Doa secara khusus ini bisa juga dilakukan pada saat khutbah Jumat, khutbah Idul Fitri dan Idul Adha.

Terakhir, cara yang paling baik adalah berdoa meminta hujan dengan melakukan shalat istisqa’. Shalat istisqa berati shalat yang dilakukan untuk meminta hujan.

Pelaksanaan shalatnya mirip dengan shalat hari raya, yaitu shalat dua rakaat terlebih dahulu, setelah itu baru khutbah. Ketika shalat istisqa, kita dianjurkan membawa seluruh keluarga, bahkan hewan ternak, untuk sama-sama berdoa kepada Allah.