Adab adalah suatu perilaku saat melaksanakan atau melakukan urusan-urusan. Apabila adab kita baik maka baik pula hasil yang didapatkan. Dalam ibadah puasa, ada adab-adab yang perlu diperhatikan. Hal ini ditegaskan sebab nilai ibadah puasa juga digantungkan pada adab yang melingkupinya.
Bagi orang yang berpuasa terdapat beberapa adab yang selayaknya dia jalankan, agar tercapai keselarasan dengan perintah-perintah syari’at. Adab puasa dibagi menjadi dua bagian. Pertama, adab wajib. Di mana seorang yang sedang berpuasa senantiasa menunaikan ibadah-ibadah wajib. Seperti sholat, zakat dan yang lainnya. Kedua, adab sunnah. Di mana seorang yang berpuasa boleh tidak melaksanakan anjuran ini. Diantara adab kategori ini adalah menyambut bulan Ramadhan dengan bangga, gembira, dan bahagia.
Yang juga termasuk adab penting seseorang dalam berpuasa adalah memulai pelaksanaan puasa berdasarkan ru`yatul hilal dan tidaklah mengakhiri puasa kecuali berdasarkan ru`yatul hilal pula. Selain itu, senantiasa melaksanakan makan sahur, karena keberkahan yang ada padanya. Sebagaimana Nabi Saw. bersabda: “Semua sahur adalah berkah maka janganlah kamu meninggalkannya sekalipun hanya dengan seteguk air, sesungguhnya Allah dan para malaikatnya mengucapkan shalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad dan al-Mundzir)
Disunnahkan juga bagi seorang yang berpuasa untuk mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu fajar, senantiasa membaca al-Qur`an, dzikir, shalat sunnah dan sedakah. Selain adab yang disunnahkan itu, menyegerakan berbuka juga termasuk adab yang disunahkan saat berpuasa.
Demikian pentingnya adab dalam ibadah meliputi adab wajib dan yang sunah sehingga patut di pahami lantaran ini dapat mempengaruhi nilai nilai ibadah yang diharapkan.
Disarikan dari buku “Panduan Lengkap Ibadah Menurut Al-Qur’an, Al- Sunnah dan Pendapat Para Ulama” karya Muhmmad Bagir.