Abu Hanifah, Khatam Al-Quran 60 Kali Selama Ramadhan

Abu Hanifah, Khatam Al-Quran 60 Kali Selama Ramadhan

Abu Hanifah, Khatam Al-Quran 60 Kali Selama Ramadhan
Ilustrasi: seorang anak sedang membaca Al-Quran (VoQ Online)

Ramadhan telah tiba. Kita akan melihat sebuah kesalehan yang meningkat dan tidak kita temukan di bulan-bulan yang lain: mulai dari peningkatan ibadah seperti shalat tarawih, memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa, dan masih banyak lagi.

Salah satu peningkatan kesalehan di bulan Ramadan adalah memperbanyak membaca Quran. Banyak muslim di bulan ini berlomba-lomba agar mereka dapat mengkhatamkan Quran di bulan Ramadan.

Dalil memperbanyak membaca Al-Quran saat Ramadan cukup banyak. Selain dilipatgandakannya pahala semua amalan, Al-Quran diturunkan sekaligus dari Lauh al-Mahfudzh ke Bayt al-‘Izzah, hingga riwayat bahwa Nabi Saw. men-daras Quran bersama Malaikat Jibril.

Para ulama kemudian memahami dalil di atas sebagai keutamaan membaca Al-Quran. Ini yang menyebabkan banyak ulama meningkatkan intensitas waktu dan jumlah khataman Qurannya.

Nu’man bin Tsabit, atau yang lebih dikenal sebagai Abu Hanifah, ulama pendiri Mazhab Hanafi, dalam kitab al-Tadwin fi Akhbar al-Qazwain, diceritakan bahwa di bulan Ramadan Abu Hanifah mengkhatamkan Quran sebanyak dua kali setiap hari, satu kali di siang hari dan satu lagi di malam hari.

علي بْن زيد الصيداني قَالَ ختم أَبُو حنيفة القرآن فِي شهر رمضان ستين ختمة ختمة بالليل وختمة بالنهار

“Ali bin Zaid berkata: Imam Abu Hanifah telah mengkhatamkan al-qur’an sebanyak 60 kali selama bulan ramadhan, beliau mengkhatamkan pada malam dan siang hari”

Di akhir hayatnya, seperti yang dikutip dalam Tarikh Ibn al-Wardi dan Tahdzib al-Kamal, ia mengkhatamkan Quran sampai tujuh ribu kali sampai ia wafat. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Imam Malik bin Anas ketika ditanya oleh Imam al-Syafi’i,

وَكَانَ يُصَلِّي غَالب اللَّيْل حَتَّى قيل صلى الصُّبْح بِوضُوء الْعشَاء أَرْبَعِينَ سنة، وَحفظ عَلَيْهِ أَنه ختم الْقُرْآن فِي الْموضع الَّذِي توفّي فِيهِ سَبْعَة آلَاف مرّة.

“(Abu Hanifah) waktu itu shalat sepanjang malam, sampai ada yang mengatakan kalau ia shalat subuh dengan wudhu shalat isya’ selama empat puluh tahun. Dan salah satu yang diingat adalah Abu Hanifah mengkhatamkan Quran di tempat ia wafat sebanyak tujuh ribu kali.  (Tarikh Ibn al-Wardi, 1/188)

Wallahu A’lam.