Bukan Bencana yang Menghancurkan Umat Muhammad, Tapi Perpecahan dan Pertikaian

Bukan Bencana yang Menghancurkan Umat Muhammad, Tapi Perpecahan dan Pertikaian

Bukan Bencana yang Menghancurkan Umat Muhammad, Tapi Perpecahan dan Pertikaian
Potret bencana banjir. Banjir merupakan salah satu dampak krisis iklim.

Nabi Muhammad SAW adalah salah satu nabi yang paling sayang pada umatnya. Beliau tidak hanya membimbing umatnya dengan ajaran-ajaran yang penuh hikmah, tetapi juga senantiasa memikirkan kesejahteraan mereka, baik di dunia maupun di akhirat. Setiap doa yang beliau panjatkan, setiap nasihat yang beliau sampaikan, selalu didasari oleh keinginan agar umatnya selamat dari berbagai bentuk kehancuran dan mendapatkan rahmat Allah. Salah satu bentuk kasih sayang beliau yang abadi tercermin dalam doa-doa khusus yang beliau panjatkan untuk umatnya.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sa’d bin Abi Waqqas yang dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam Khashaish al-Ummah al-Muhammadiyah, terdapat kisah ketika Rasulullah SAW berdoa panjang di Masjid Bani Mu’awiyah. Pada hari itu, beliau memohon kepada Allah agar umatnya tidak dihancurkan oleh bencana kelaparan (as-sannah) dan tenggelam (al-gharaq). Permohonan ini adalah wujud nyata dari kasih sayang beliau yang tidak terbatas.

عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ أَقْبَلَ ذَاتَ يَوْمٍ مِنَ الْعَالِيَةِ، حَتَّى إِذَا مَرَّ بِمَسْجِدِ بَنِي مُعَاوِيَةَ دَخَلَ، فَرَكَعَ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ، وَصَلَّيْنَا مَعَهُ، فَدَعَا رَبَّهُ طَوِيلًا، ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَيْنَا، فَقَالَ: «سَأَلْتُ رَبِّي أَنْ لَا يُهْلِكَ أُمَّتِي بِالسَّنَةِ، فَأَعْطَانِيهَا، وَسَأَلْتُهُ أَنْ لَا يَجْعَلَ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ، فَمَنَعَنِيهَا

Artinya, “Dari Sa’d bin Abi Waqqas, suatu hari Rasulullah SAW datang dari ‘Aliyah. Saat beliau melewati Masjid Bani Mu’awiyah, beliau masuk ke dalamnya dan salat dua rakaat, dan kami pun salat bersamanya. Kemudian beliau berdoa kepada Tuhannya dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu beliau berpaling kepada kami dan bersabda: “Aku telah meminta kepada Tuhanku agar umatku tidak dihancurkan oleh bencana kelaparan, dan Dia telah mengabulkannya untukku. Aku juga memohon kepada-Nya agar umatku tidak dihancurkan oleh perpecahan di antara mereka, tetapi hal itu tidak Dia kabulkan untukku.”

Hadis ini menunjukkan bahwa Nabi SAW sangat peduli terhadap nasib umat Islam. Rasulullah ﷺ meminta perlindungan Allah dari bencana yang bisa menyebabkan kehancuran massal, seperti kekeringan panjang yang menyebabkan kelaparan atau tenggelam akibat banjir besar. Bencana-bencana ini tidak hanya berdampak fisik, tetapi juga menguji keimanan dan kekuatan umat.

Dalam permohonannya, Rasulullah SAW mendapatkan jawaban dari Allah. Beliau bersyukur karena doanya agar umat Islam tidak dihancurkan oleh bencana kelaparan dikabulkan. Namun, ketika beliau memohon agar umat Islam dijauhkan dari perpecahan dan pertikaian di antara sesama mereka, permohonan ini tidak dikabulkan. Hal ini menjadi pelajaran besar bagi kita semua, bahwa meskipun kita terhindar dari bencana fisik, perpecahan internal adalah ujian yang harus kita waspadai.

Makna dan Hikmah di Balik Hadis

Hadis ini mengajarkan kita beberapa hal penting:

  1. Pentingnya Persatuan
    Rasulullah SAW menyadari bahwa perpecahan di antara umat Islam bisa menjadi sumber kehancuran yang lebih besar dibandingkan bencana alam. Ketika umat saling berseteru dan terjadi fitnah di antara mereka, kekuatan umat akan terkikis dari dalam. Oleh karena itu, menjaga persatuan dan persaudaraan di antara sesama Muslim adalah salah satu kunci untuk menjaga kekuatan dan keberlanjutan umat.
  2. Kehancuran Melalui Konflik Internal
    Doa Rasulullah SAW yang tidak dikabulkan tentang terhindarnya umat dari pertikaian internal menjadi peringatan bagi kita semua. Kehancuran umat sering kali tidak datang dari luar, melainkan dari dalam tubuh umat itu sendiri. Saat umat Islam saling bertikai, mereka menjadi lemah dan mudah dijadikan sasaran oleh musuh-musuhnya.
  3. Rahmat dalam Setiap Ujian
    Meskipun umat Islam mungkin tidak bisa sepenuhnya terhindar dari perpecahan, namun kita tetap harus berusaha untuk meminimalkan konflik dan bekerja sama demi kebaikan bersama. Setiap ujian yang datang, baik itu bencana alam maupun konflik internal, adalah kesempatan bagi kita untuk kembali kepada Allah dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya serta sesama Muslim.

Relevansi Hadis dengan Kehidupan Umat Islam Saat Ini

Hadis ini sangat relevan dengan kondisi umat Islam saat ini. Perpecahan di antara umat Islam di berbagai belahan dunia, baik karena alasan politik, ekonomi, maupun ideologi, telah melemahkan posisi umat Islam di kancah global. Kita sering kali menyaksikan bagaimana umat Islam saling menyerang satu sama lain, baik secara verbal maupun fisik, demi kepentingan kelompok atau individu tertentu.

Sebagai umat Rasulullah SAW, kita harus menyadari bahwa persatuan adalah salah satu kekuatan terbesar kita. Mengutamakan dialog, saling memahami, dan mencari solusi bersama adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah kehancuran dari dalam. Rasulullah ﷺ telah memberikan contoh melalui doa-doanya yang penuh kasih sayang, dan sebagai pengikutnya, kita juga harus mengedepankan persaudaraan dan kerja sama di antara sesama Muslim.

Semoga kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah, baik dari bencana alam maupun dari perpecahan yang dapat menghancurkan umat ini. Dan semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menjaga persatuan serta memperkuat ikatan persaudaraan di antara kita.

Wallahu a’lam.