Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan video yang menunjukkan 100 anak yatim korban perang Israel di jalur Gaza. Video tersebut disertai narasi bahwa mereka adalah warga Palestina yang akan memiliki orang tua asuh di Indonesia dan hidup bahagia di sini.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Alhamdulillah, +/_100 org lebih anak yatim korban perang Gaza,, telah tiba di indonesia,, mereka telah diselamatkan, berkat kerjasama dgn kedutaan indonesia di perbatasan palestina dgn Mesir,dan yordania,, alhamdulillah, masing2 mrk akan punya ayah angkat dan ibu angkat di Indonesia”
Fakta atau Hoax?
Ternyata, informasi tersebut tidak sepenuhnya benar. Keterangan yang dihimpun oleh tim cek fakta Antara News menyebut Video tersebut sebenarnya diambil di Kamp Pengungsi Palestina Irbid, di perbatasan Suriah dan Jordania pada tanggal 19 Juni 2024.
Kristinawati Hidajat, selaku pemilik video dan ketua Golden Future Indonesia, mengklarifikasi bahwa video tersebut menunjukkan kegiatannya saat membuat dapur umum.
Saat itu ia sedang membagikan sedekah daging, dan hadiah lebaran untuk para pengungsi di kamp yang mayoritas penghuninya adalah janda dan anak yatim.
Kristinawati juga menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk membawa 100 anak yatim tersebut ke Indonesia, apalagi sampai mencarikan mereka orang tua asuh di sini.
Lalu, bagaimana dengan rencana evakuasi anak-anak Palestina ke Indonesia?
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, memang pernah menyatakan kesiapan Indonesia untuk menampung 1.000 anak Palestina yang membutuhkan perawatan, terutama anak-anak yang mengalami trauma akibat peperangan.
Rencananya, 1.000 anak tersebut akan dievakuasi ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan dan akan dipulangkan ke Gaza begitu situasinya sudah dianggap normal.
Terpisah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, juga sempat menyatakan kesiapannya untuk membantu anak-anak Palestina. Dia menawarkan beasiswa pendidikan di pesantren untuk menampung dan mengasuh mereka.
Namun, hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai mekanisme evakuasi 1.000 anak Palestina ke Indonesia