Begini Tanda Kemabruran Haji Setelah Sampai di Tanah Air

Begini Tanda Kemabruran Haji Setelah Sampai di Tanah Air

Begini Tanda Kemabruran Haji Setelah Sampai di Tanah Air
Screenshot

Islami.co (Haji 2024) — Menunaikan ibadah haji merupakan salah satu pencapaian spiritual tertinggi bagi seorang Muslim. Namun, yang lebih penting dari sekadar menunaikan haji adalah kemabruran haji tersebut.

Menurut kitab al-Idhoh fi Manasik Haji wal Umroh karya Imam Muhyiddin Yahya bin Syaraf al-Nawawi (631-676 H), salah satu tanda diterimanya ibadah haji atau umrah (maqbul/mabrur) adalah perubahan positif dalam diri seorang haji setelah kembali ke negaranya atau tanah asalnya.

Imam al-Nawawi menjelaskan bahwa seorang yang telah melaksanakan ibadah haji dengan baik akan menunjukkan tanda-tanda haji mabrur. Tanda-tanda tersebut dapat dilihat dari segi akhlak dan ketaqwaan.

Berikut beberapa tanda haji mabrur menurut ulama salaf:

1. Peningkatan Akhlak dan Ketaqwaan:

Seorang haji mabrur akan kembali ke tanah airnya dengan perubahan yang signifikan dalam hal akhlak dan ketaqwaannya. Ia menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, dan lebih ikhlas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Kebaikan akhlak ini mencerminkan peningkatan kualitas spiritual yang diperoleh selama melaksanakan ibadah haji.

2. Menjauhi Kemaksiatan

Salah satu ciri utama haji mabrur adalah tidak mengulang kembali kemaksiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Orang yang ibadah hajinya diterima akan berusaha keras untuk menjauhi segala bentuk perbuatan dosa dan maksiat. Ia berkomitmen untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah dan menjauhi segala hal yang dilarang.

3. Konsistensi dalam Ibadah

Haji mabrur juga ditandai dengan konsistensi dalam menjalankan ibadah-ibadah wajib dan sunnah. Seorang haji mabrur akan lebih rajin dalam melaksanakan shalat, puasa, sedekah, dan berbagai amal ibadah lainnya. Konsistensi ini menunjukkan bahwa ibadah haji telah memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupannya.

4. Pengaruh Positif di Lingkungan

Seorang haji mabrur tidak hanya memperbaiki dirinya sendiri, tetapi juga memberikan pengaruh positif bagi lingkungan sekitarnya. Ia menjadi teladan bagi keluarga, tetangga, dan masyarakat dalam berperilaku baik dan taat kepada Allah. Keberadaannya membawa kebaikan dan keberkahan bagi orang-orang di sekitarnya.

Imam al-Nawawi menekankan bahwa perubahan ini bukanlah hasil dari perjalanan fisik semata, tetapi merupakan hasil dari proses spiritual yang mendalam selama menjalankan ibadah haji. Oleh karena itu, setiap Muslim yang telah menunaikan haji diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas dirinya sehingga ibadah haji yang dilaksanakan menjadi mabrur.

Kesimpulannya, haji mabrur adalah tanda diterimanya ibadah haji yang tercermin dari perubahan positif dalam akhlak, ketaqwaan, dan perilaku seorang Muslim. Semoga setiap Muslim yang telah melaksanakan ibadah haji dapat meraih predikat haji mabrur dan menjadi pribadi yang lebih baik serta bermanfaat bagi sesama.

(AN)