Hasil survei terbaru oleh YouGov mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari 2.295 responden di Jerman mendukung pengakuan Palestina sebagai negara merdeka. Dukungan ini terus meningkat seiring dengan tingginya jumlah korban sipil akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Masih menurut laporan yang sama, sekitar 40 persen responden setuju bahwa Jerman harus mengakui Palestina sebagai negara merdeka, sementara 27 persen menentang dan 33 persen lainnya masih ragu-ragu.
Dukungan untuk Sanksi Ekonomi Uni Eropa terhadap Israel
Selain itu, survei menunjukkan 51 persen warga Jerman mendukung penerapan sanksi ekonomi oleh Uni Eropa terhadap Israel atas serangan militernya di Rafah, sebuah kota di selatan Gaza dengan populasi 1,4 juta jiwa. Hanya 26 persen responden yang menentang tindakan tersebut.
Jajak pendapat ini dilakukan oleh YouGov antara 31 Mei hingga 5 Juni 2024 dengan melibatkan 2.295 responden yang dianggap representatif secara nasional.
Pemerintah Jerman dan Pengakuan Palestina oleh Negara Eropa
Walaupun begitu, pemerintahan koalisi liberal-kiri-tengah yang dipimpin Kanselir Olaf Scholz masih menolak seruan untuk mengakui negara Palestina. Alasannya adalah kondisi saat ini tidak mendukung langkah tersebut.
Sebulan sebelumnya, negara-negara Eropa seperti Spanyol, Norwegia, dan Irlandia mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Mereka mengajak negara-negara Eropa lainnya mengikuti jejaknya. Pada pekan ini, Slovenia juga dikabarkan turut mengakui Palestina.
Konflik Gaza dan Genosida
Israel terus melanjutkan serangan militernya di Gaza sejak pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober 2023. Serangan ini telah mengakibatkan lebih dari 36.700 warga Palestina tewas, mayoritas adalah wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 83.500 orang lainnya.
Sebagian besar wilayah Gaza hancur lebur akibat aksi militer Israel dan blokade atas pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Oleh Mahkamah Internasional, Israel dinilai melakukan genosida. Keputusan terbaru Mahkamah Internasional itu memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserang pada 6 Mei.
Dengan situasi yang semakin memanas, dukungan internasional untuk pengakuan Palestina sebagai negara merdeka terus meningkat, mencerminkan keprihatinan global terhadap konflik berkepanjangan ini.