Jakarta – Pada tahun 2024 ini jamaah haji asal Indonesia tidak akan ditempatkan di Mina Jadid. Hal ini disampaikan oleh Direktur Bina Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Kementrian Agama, Arsad Hidayat saat mengisi sesi Bimbingan Teknis Petugas Haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Menurut Arsad, hal ini merupakan respon atas pro kontra yang berkaitan dengan Mina Jadid selama ini.
Sebagai ganti Mina Jadid, Arsad menambahkan bahwa pemerintah telah menemukan lokasi pengganti, yaitu di sekitar tenda jamah haji Asia Tenggara.
“Kita di sebelah tenda Malaysia, yang mungkin dari sisi luas tidak seluas Mina Jadid,” ujarnya
Meskipun demikian, Arsad juga menyebut bahwa panitia telah bersiap jika terjadi penumpukan dan desak-desakan jamaah.
“Bagaimana kita dengan space yang ada, kita bisa pergunakan semaksimal mungkin, ada sebagian jamaah mereka mengambil cara tidak menginap di tenda, kembali ke hotel, tanazul. Kemudian mereka mabitnya turun dari hotel menuju jamarat, balik lagi ke hotel,” ujarnya.
Arsad menyebut para petugas KBIH sudah terbiasa menempuh pola seperti itu.
Kontroversi Mina Jadid
Mina Jadid merupakan perluasan dari Mina yang masih menimbulkan pro dan kontra. Hal ini karena pada suatu waktu Mina Jadid menjadi bagian dari Muzdalifah tapi di waktu lain menjadi bagian dari Mina.
Pada tahun-tahun sebelumnya ada sebagian jamaah haji yang tidak berkenan untuk ditempatkan di Mina Jadid karena hal tersebut.
“Dulu ada juga sebagian jamaah yang berangkat dari Mina Jadid menuju ke Mina Syar’i sebentar hanya untuk mabit. Maka ini yang coba kami berikan solusi,” ujar Arsad kepada awak media, Rabu, 20 Maret 2024.
(AN)