Siapa yang tidak ingin bertemu dengan Rasulullah di hari akhirat kelak. Seluruh umat Islam pasti ingin bertemu dengannya. Dalam banyak hadis dikatakan, memandang wajah Rasulullah menyejukkan hati. Sebagian orang pada masa Nabi Muhammad hidup, luluh hatinya ketika bertemu dengan Rasulullah. Begitu pula di akhirat kelak, memandang wajah Nabi Muhammad SAW adalah anugerah yang tidak ada bandingannya.
Maka dari itu, Habib Umar bin Hafidz mengingatkan, celakahlah bagi orang yang tidak melihat wajahku di hari akhirat kelak. Sangat sial dan rugi orang yang tidak bertemu dengan Nabi Muhammad di akhirat nanti.
Diriwayatkan, Sayyidatuna Aisyah sedang menjahit baju di tengah malam, kira-kira menjelang subuh. Tiba-tiba lentara yang ada di kamarnya mati, jarumnya jatuh ke lantai. Dia berusaha mencari jarum tersebut, tapi tidak menemukannya. Nabi SAW masuk ke ruangan tersebut, dan membuka tirai membatasnya. Ketika dibuka, wajah Nabi seperti bulan purnama yang menerangi, sehingga memudahkan Aisyah untuk menemukan jarum itu.
Aisyah berkata, betapa terang wajahmu wahai Rasulullah. Lentera telah batam, jarumku jatuh, aku cari dan tidak bisa menemukannya, tapi ketika engkau masuk, aku bisa menemukan di mana letak jarum tersebut.
Nabi bersabda, “celakalah bagi orang yang tidak melihat wajah ini di hari kiamat nanti wahai Aisyah.”
“Siapakah yang tidak melihatmu di hari kiamat?” Tanya Aisyah.
“Orang yang disebut namaku di hadapannya, mereka tidak tergerak hatinya untuk bersalawat kepadaku,” Jawab Nabi SAW.
Perbanyaklah shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW. Orang yang bershalawat kepadanya akan menjadi orang paling bahagia di akhirat nanti. Siapa yang bershalawat kepada Rasulullah setiap pagi dan petang 10 kali, maka pasti mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW.
Ya Allah limpahkan shalawatmu kepada Nabi Muhammad, yang dengannya engkau jadikan kami sebaik-baik umat. Beliau adalah hamba-Mu, manusia pilihan, imam dari para imam.