Tidak semua keluarga beruntung memiliki anak. Sebagian pasangan ada juga yang tidak diberikan keturunan oleh Allah SWT. Penyebabnya bisa macam-macam, antara lain kesehatan, atau dari pasangannya memilih untuk tidak punya anak. Akan tetapi, tak jarang kita mendengar bahwa anak juga bisa menjadi ujian dan bahkan musuh bagi orang tuanya. Kok bisa?
Menurut Prof. M. Quraish Shihab, anak itu kedudukannya sangat istimewa dalam Islam. Anak merupakan anugerah, dan kalau anugerah sudah pasti istimewa. Dikatakan anugerah karena banyak orang yang ingin memiliki anak, tapi tidak dikaruniai anak. Sebaliknya, ada juga yang tidak ingin memiliki anak, malah dikasih anak oleh Allah SWT.
Sebab itu, anugerah yang diberikan Tuhan mesti dijaga. Cara menjaganya adalah dengan mendidik dan mempersiapkan mereka untuk menjadi manusia yang baik. Orang tua harus memikirkan dan berusaha untuk membuat anak itu tumbuh dan berkembang. Tapi perlu diingat, Quraish Shibab mengatakan, “jangan jadikan anakmu sama dengan engkau, karena dia mempunyai kecenderungan yang berbeda dengan kecenderunganmu.”
Selain sebagai anugerah, anak juga dikatakan sebagai ujian, dan bahkan bisa menjadi musuh bagi kedua orang tuanya. Maksudnya apa? Quraish Shihab menjelaskan kedua hal ini dengan sangat baik dalam Shihab & Shihab. Anak dikatakan sebagai musuh bagi orang tua apabila tidak dididik dengan baik. Pakar tafsir itu mencontohkan, anak yang tidak dididik dengan baik bisa jadi di dunia dia akan menjadi anak durhaka. Kelak di akhirat anak itu akan menjadi musuh orang tuanya.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan, ada orang tua, ayah atau ibu sudah akan melangkah menuju ke surga, anaknya yang tidak terdidik, durhaka, melangkah menuju neraka. Sebelum sampai di neraka dia protes kepada Tuhan, “saya begini karena orang tua saya tidak didik saya. Saya minta keadilan-Mu, menyangkut orang yang berlaku aniaya terhadap saya.” Kalau sudah begitu, orang tuanya bisa terseret, jadi musuh kan?
Anak juga bisa menjadi cobaan. Sabar atau tidak mendidik anak. Kematian anak juga menjadi cobaan bagi kedua orang tua. Quraish Shihab mengingatkan, ketika anak melakukan perbuatan yang melanggar, sebaiknya orang tua tidak mengutuk anak itu. Anggap itu sebagai ujian, hadapi dengan penuh kesabaran, dan didik mereka dengan cara yang baikar atau tidak.