Perjalanan Mentri Agama ke Arab Saudi tidak terbatas hanya menjadi Amirul Hajj Indonesia. Dalam lawatannya ke Saudi, Gus Yaqut juga bertemu dengan beberapa tokoh penting. Salah satunya Sekjen Liga Muslim Dunia (Word Muslim League), Syekh Abdul Karim Al Issa.
Syekh al Issa disebut Menag sebagai salah satu tokoh penting di Kerajaan Saudi Arabia (KSA) dan juga memiliki pemikiran yang moderat.
Dalam pertemuan penting itu Mentri Agama mengajak Syekh Al Issa untuk membuat kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kampanye Islam yang ramah.
“Berbincang lebih satu jam, menjadi nggak terasa. Kami berencana membuat kegiatan-kegiatan bersama untuk terus mengkampanyekan Islam Rahmah. Sebuah ikhtiar untuk memperjuangkan peradaban dunia yang lebih baik,” tulis Menag.
Gus Men, panggilan akrabnya, tidak sendirian. Ia ditemani beberapa tokoh dari Indonesia di antaranya Habib Ali Hasan Bahar dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Gus Yahya menyebutkan bahwa pertemuan dengan Syekh al-Isa juga berkaitan dengan agenda besar Indonesia, yaitu G20 dan R20. Menurutnya, dalam pertemuan itu Liga Muslim Dunia siap untuk mendukung pelaksanaan Religion 20 (R20).
“Peran Rabithah Alam Islami sangat penting sekali. Karena Liga Muslim Dunia (Rabithah Alam Islami) memiliki jaringan luas di dunia Islam khususnya di kalangan para ulama. Rabithah Alam Islami juga didukung dengan kuat oleh kerajaan Saudi Arabia. Dengan ikut sertanya Rabithah Alam Islami dalam agenda ini maka akan ada akselerasi yang signifikan dalam dunia Islam,” terang Gus Yahya usai bertemu dengan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia sebagaimana dilansir NU Online.
Mantan juru bicara presiden RI era Gus Dur ini juga menyebut bahwa perbincangannya dengan Sekjen Liga Muslim Dunia juga menjelaskan peran dan visi kerja sama antara NU dengan Rabithah Alam Islami yaitu guna memaparkan peran mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh komunitas muslim di berbagai negara termasuk mereka yang hidup sebagai minoritas, seperti di negara-negara Barat, Cina dan India.
Syekh Abdul Karim Al Issa pun menyambut baik undangan dan perbincangan Gus Men dengan Ketua Umum PBNU ini. Menurutnya, menteri agama Indonesia dan ketua PBNU yang kakak beradik adalah nikmat tersendiri bagi Indonesia.
“Kehadiran Indonesia ini sangat penting, bukan hanya karena merupakan negara dengan mayoritas muslim yang besar, juga karena peradaban dan budaya masyarakatnya tetap memelihara harmoni di tengah perbedaan,” tutur Syaikh Ahmad al-Issa. (AN)