Penularan wabah Covid-19 masih terus meningkat sampai saat ini. Rumah sakit pun juga masih penuh berdesakan. Beberapa pasien Covid-19 juga ada yang tidak mendapat perawatan saking penuhnya, terbatasnya fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan. Dalam situasi seperti ini, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. Mengkritik pemerintah terus-menerus tidak akan menyelesaikan masalah. Begitu pun sebaliknya, menyalahkan masyarakat juga tidak akan berujung pada penyelesaian.
Dalam video pengajiannya, Ustadz Das’ad Latif menghimbau kepada para jamaah untuk hati-hati dalam menyerap informasi yang ada di media sosial, khususnya yang berkaitan dengan Covid-19. Tidak semua informasi yang ada di situ bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Jangan ikuti informasi yang mengarah pada kebencian. Karena membenci dan memaki bukan solusi yang tepat, apalagi di tengah situasi gawat seperti ini.
Pendakwah kondang dari Makasar ini juga mengingatkan kepada para pengusaha agar tidak menjadikan wabah Covid-19 sebagai ladang bisnis. Dia mengatakan:
“Kepada saudara-saudara kami pengusaha, kepada saudara kami pengusaha. Terutama mereka yang bergerak di bisnis alat kesehatan, tolong jangan jadikan covid ini, jadikan jadikan wabah ini ladang bisnis. Kami tidak pernah marah kalau kau bisnis ladang sawit. Kami ikhlas kalau kalian berbisnis tambang. Tapi tolong jangan jadikan covid ini sebagai ladang bisnis di antara kalian. Kasihan masyarakat kita, mereka hilang nafkahnya, mereka hilang lapangan kerjanya, mereka hilang keluarganya, lalu kau jadikan ini covid sebagai ladang bisnis. Demi Allah, tidak berkah hidupmu sampai akhirat.”
Seyogyanya dalam situasi Covid yang punya kelebihan harta membantu orang yang tidak mampu. Apalagi korban Covid-19 semakin tinggi dan rumah sakit pun tidak mampu menampung seluruhnya. Jangan malah yang dilakukan sebaliknya, alih-alih membantu, malah ambil untung dari kesulitan yang dialami banyak orang di masa pandemi. Jual barang yang dibutuhkan dengan harga sewajarnya. Jangan mentang-mentang dibutuhkan, menjual barang dengan harga tinggi, sehingga menyulitkan banyak orang.