Baiah Aqabah adalah peristiwa penting dalam sejarah perkembangan Islam di kota Yatsrib. Dengan adanya kejadian ini, Islam lebih mudah berkembang dan diterima oleh masyarakat Yatsrib.
Nabi Muhammad SAW selalu mendapat halangan dan rintangan yang sangat berat dari kaum Quraisy dalam menyebarkan dakwah Islam. Demi melancarkan dakwah dan menegakkan syariat Islam, Nabi berdakwah di beberapa kabilah Arab selain kabilah Quraisy. Ada suatu hari yang disebut al-mawasim al-arabiyah, yaitu semua kabilah Arab berkumpul untuk adu kemampuan maupun berniaga. Saat itu Nabi menawarkan atau mendakwahkan agama Islam kepada mereka. Sebagian dari mereka menerimanya dan sebagian lainnya menolak secara kasar. Salah satu suku Arab yang melakukan penolakan paling kasar adalah Bani Hanifah keluarga dari Musaylamah al-Kadzab.
Namun di sisi lain Nabi juga mendapat penerimaan yang baik dari suku Arab Yatsrib. Yastrib adalah sebuah kota yang terletak di antara kota Mekah dan Syam. Sesungguhnya kota Yatsrib mempunyai suasana, keadaan khusus dan sebagian besar watak masyarakatnya yang baik, sehingga menjadikan penduduknya menerima dan menganut agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Di kota Yatsrib terdapat dua golongan suku yang amat berbeda. Golongan pertama berasal dari utara yaitu suku Yahudi yang terdiri dari Bani Qaynuqa’, Bani Quraiydah dan Bani Nadhir. Sedangkan golongan kedua berasal dari selatan kota Yatsrib yaitu suku Arab yang terdiri dari kaum Aus dan Khazraj.
Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah-nya menjelaskan bahwa antara Yahudi dan Arab Yastrib seringkali terjadi peperangan dan permusuhan yang berlarut-larut. Suatu saat ketika Arab Yastrib dapat mengalahkan Yahudi, kelompok Yahudi berkata bahwa tidak lama lagi akan diutus seorang Rasul seperti yang disebutkan di kitab mereka, bila ia telah diutus mereka akan mengikutinya dan dengan demikian mereka akan kuat sehingga dapat mengalahkan kelompok Arab Yastrib, Aus dan Khazraj.
Antara Aus dan Khazraj pun selalu timbul peperangan dan sengketa. Masing-masing golongan selalu mencari orang-orang yang akan bersatu dengan mereka, agar mereka menjadi kuat dan dapat mengalahkan musuhnya. Namun kedua suku Arab ini sudah lemah dan lelah karena perang saudara yang berkepanjangan. Mereka mencari hakam atau penengah yang adil yang dapat menyelamatkan mereka dari kehancuran. Kemudian pembesar suku Khazraj berpikir untuk menjadikan Muhammad sebagai hakam antara kedua suku tersebut. Diutuslah Iyas ibn Muadz dan Abu Al-Husair Anas ibn Rafi’ untuk menemui Nabi Muhammad.
Melihat sosok dan kepribadian Nabi Muhammad, Aus dan Khazraj semakin yakin bahwa ia lah seorang Rasul yang dimaksud oleh Yahudi seperti yang dijelaskan dalam kitab mereka, sehingga mereka bergegas untuk memeluk agama Islam. Namun lihat Yahudi, merekalah yang mengatakan akan diutus seorang Rasul, tapi mereka tidak meyakini kerasulan dan risalah kenabian yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Hal ini dijelaskan pada firman Allah swt:
وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Dan adalah mereka (bangsa Yahudi) yang dahulu mengaharapkan kemenangan dalam melawan orang-orang kafir (Arab Madinah), maka tatkala te;ah datang kepada mereka yang telah mereka ketahui lantas mereka tidak mau mempercayainya”. (QS. Al-Baqarah : 89)
Peristiwa masuk Islamnya suku Aus dan Khazraj terjadi dalam tiga gelombang. Pertama, pada tahun ke 11 sesudah Nabi diutus, beberapa orang dari Khazraj datang ke Mekah untuk mengerjakan ibadah haji. Gelombang kedua adalah pada tahun berikutnya yaitu tahun ke 12 sesudah Nabi diutus, dibuat suatu perjanjian yang dikenal dengan perjanjian atau baiah Aqabah yang pertama. Kemudian pada gelombang ketiga jumlah orang yang memeluk Islam semakin bertambah dan itu terjadi pada tahun ke 13 sesudah Nabi diutus dan dibuatlah baiah Aqabah yang kedua.
Berkat kegigihan Aus dan Khazraj, tidak ada satu rumah pun di kota Yatsrib yang tidak mendengar nama Nabi atau memperbincangkan syariat Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Fajar dakwah Islam telah menyingsing kota Yastrib dan dari sinilah akan tersiar agama Islam ke seluruh penjuru dunia. (AN)
Baca juga artikel lain tentang Sirah Nabawiyah di sini.