Pegangan golongan formalis dalam islam adalah ayat: “masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan (udkhulu fi al-silmi kaffah)” (QS al-Baqarah [2]:208), yang berarti kalau anda menyerah kepada Tuhan, lakukan hal itu secara sungguh-sungguh dan tak tanggung-tanggung. Para formalis mengartikan kata “al-silmi” di sini, dengan arti Islam sebagai system, katakanlah system islami. Namun penafsiran ini hanya memperoleh pengikut yang sedikit, sedangkan mayoritas kaum muslimin (terutama para ulama Indonesia), mengartikan arti Islam sebagai pengayom.
Toleransi kita diminta oleh kitab suci yang kita yakini, bahwa Islam adalah pelindung bagi semua orang, termasuk kaum non-muslim. Ini bersesuaian dengan ayat yang lain yang berbunyi: “Tiadalah Ku-utus engkau kecuali sebagai penyambung tali persaudaraan dengan sesame umat manusia (wa ma arsal-naka illa rahmatan li al-alamin)” (QS al-Anbiya [21]:107).
Ini jika para ahli tafsir mengartikan kata “al-alamin” dengan umat manusia belaka, dan bukan dengan makhluk yang ada di dunia ini. Indah, pengertian tentang Islam sebagai pelindung itu bukan?
(Islamku, islam anda….;78)