Ramadhan tahun lalu, kita mungkin masih bisa menyaksikan riuhnya pasar, apalagi saat menjelang lebaran. Namun saat ini, Ramadhan seperti hambar, tidak ada keramaian pasar dan mall, karena dampak PSBB yang diberlakukan di beberapa daerah. Meskipun ada beberapa pasar dan mall yang nekat buka, tetap saja suasana belanja tak seperti Ramadhan biasanya. belanja online
Walaupun pasar tidak buka seperti biasa, tapi perilaku belanja saat Ramadhan oleh masyarakat Indonesia tetap saja berlangsung. Jika biasanya dilakukan via offline, kali ini belanjanya bergeser ke online. Hasil penelitian dari IPrice menunjukkan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia berbelanja di bulan Ramadhan bergeser dan berubah ke ranah online.
“Berbelanja online dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dari membeli bahan makanan hingga baju lebaran,” tulis Iprice dalam rilisnya.
Selain itu, ada beberapa temuan menarik dari hasil penelitian ini. Salah satunya, barang pertama yang paling banyak dibeli saat Ramadhan masih dimenangkan oleh fashion, disusul dengan barang elektronik. Temuan Iprice juga menunjukkan bahwa webcam merupakan barang elektronik yang paling banyak dibeli saat Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kajian dan pertemuan online saat Ramadhan kian meningkat di tengah situasi PSBB.
Temuan lain menunjukkan bahwa PSBB menggeser prilaku masyarakat untuk membeli bahan pokok melalui online. Bahkan keperluan lebaran, seperti kue nastar pun banyak yang dibeli melalui online.
“Peningkatan pemesanan bahan kebutuhan pokok melalui platform online meningkat 400% sejak PSBB diberlakukan maret lalu,” lanjut laporan Iprice. belanja online
Temuan menarik lainnya adalah setiap orang bisa menghabiskan antara lima ratus ribu hingga dua juta untuk kebutuhan lebaran. Selain itu pembelian online lebih sering dilakukan pada waktu sahur dan tengah malam.