Seorang ibu rumah tangga bercerita panjang lebar kepada saya tentang penderitaan hidupnya dan bagaimana kemudian Allah selalu menemani langkahnya dalam setiap deritanya. Diam-diam saya menyadari bahwa ibu yang sudah berumur ini seorang yang kasyaf.
Beliau kemudian bercerita –seperti yang akan saya tuturkan di bawah ini– seraya meminta saya untuk mengabarkannya kepada orang lain. “Kalau kamu yang sampaikan, banyak orang yang akan percaya, berbeda kalau saya yang mengabarkan kepada mereka,” kata beliau sambil tersenyum. Dan inilah kisahnya:
“Suatu saat aku diajak malaikat ke pintu langit pertama. Ku lihat banyak sekali malaikat di sana dan mereka semuanya sedang sibuk. Aku tanya apa yang tengah mereka kerjakan. Malaikat yang menemaniku itu menjawab: “di langit pertama ini para malaikat sibuk menerima dan menyortir semua doa dari penduduk bumi. Tiap detik banyak sekali yang berdoa dan meminta ini-itu. Semuanya dicatat dan itu sebabnya para malaikat sibuk sekali”.
“Kemudian aku diajak ke langit kedua. Di sana kulihat ada pesawat jet yang super cepat dan juga kulihat ada mobil truk tua yang jalannya sangat lambat. Mengerti dg keherananku, malaikat yg mendampingiku berkata: “di sini tempatnya Allah mengutus malaikat untuk membalas berbagai doa dan permintaan. Nah, ada yg dibalas dg sangat cepat ibaratnya pesanan diantar dengan pesawat jet, dan ada yg dibalas dg lambat seperti jalannya truk tua. Nah, renungkanlah bagaimana caranya agar permintaanmu itu bisa dibalas dengan cepat oleh Allah. Kami di langit kedua ini sibuk menghantarkan balik semua permintaan dari penduduk bumi.”
“Aku lantas diajak ke langit ketiga. Ternyata di sana hanya ada satu malaikat yang duduk sambil terkantuk-kantuk. Tidak ada kesibukan di sini. Aku disuruh langsung bertanya pada malaikat yg duduk sendirian itu. “Ada apa di sini?” tanyaku. Malaikat itu melirik dan menjawab sambil menguap: “tugasku itu adalah menerima ucapan terima kasih dari penduduk bumi yang doanya sudah dikabulkan. Kamu bisa lihat sendiri, ternyata aku menungggu sampai bosan karena jarang sekali ada penduduk bumi yang mau bersyukur. Mereka hanya sibuk meminta dan berdoa. Mereka jarang bersyukur. Mereka jarang berterima kasih kepada Allah. Kamu kembalilah ke bumi, kabarkan pada kawan-kawanmu, buatlah para malaikat di langit ketiga ini sibuk menerima ucapan terima kasih dan rasa syukur kalian. Jangan biarkan kami duduk bosan menunggu di sini.”
Begitulah kisah yang diceritakan ibu tersebut kepada saya. Anda mau percaya atau tidak, itu terserah masing-masing. Yang jelas pesan utama sudah saya teruskan: jangan cuma asyik meminta dan berdoa, tapi kemudian lupa untuk bersyukur dan berterima kasih.