Seorang warganet asal Indonesia mengaku ‘bahagia’ ketika Cina sedang dilanda wabah Coronavirus atau virus Corona. Tidak hanya satu atau dua orang, banyak sekali pengguna media sosial yang meyakini hal sama. Mereka berpendapat bahwa virus Corona adalah azab untuk Cina karena telah melakukan diskriminasi kepada etnis Uighur. Namun hal ini dibantah Habib Ali al-Jufri.
Habib Ali Zainal Abidin al-Jufri, yang akrab disapa Habib Ali ini menjelaskan dalam akun Twitter resminya bahwa virus corona yang terjadi di Wuhan, Cina tidak ada hubungannya dengan azab, agama atau tindakan rasis kepada etnis Uighur.
“Mencaci maki orang-orang yang terkena musibah virus Corona di Cina dan menggambarkannya sebagai balasan Allah atas tindakan rasis Cina kepada Uighur adalah wacana rasis yang sakit,” tutur Habib Ali.
Lebih lanjut, Habib Ali al-Jufri juga menekankan bahwa wabah penyakit tidak ada hubungannya dengan azab karena perbuatan penganut agama tertentu kepada etnis atau agama lain. Hal ini sangat ditekankan oleh murid Habib Umar bin Hafidz ini.
“(Virus corona) tidak ada hubungannya sama agama, akhlak (perbuatan), atau manusianya,” lanjut Habib Ali.
الشماتة بمصابي مرض “كرونا” في الصين، وتصويره على أنه انتقام إلهي للمعاملة العنصرية ضد شعب الإيغور؛ ليس سوى طرح عنصري مريض لا صلة له بدين ولا أخلاق ولا آدمية.
أسأل الله العظيم رب العرش العظيم أن يشفي مرضى “كرونا” في الصين وفي كل مكان وأن يشفي كل مريض إنه لطيف بالعباد.— علي الجفري (@alhabibali) February 7, 2020
Saat ini WHO, organisasi kesehatan dunia di bawah naungan PBB telah menyampaikan bahwa Corona telah menjadi wabah dan meningkatkannya menjadi peringatan global. Namun mengklaim bahwa virus Corona menjadi balasan atau azab Allah bagi Cina karena telah dianggap mendiskriminasi etnis Uighur adalah tindakan yang kurang tepat.
Sebagai sesama manusia kita seharusnya saling mendoakan, terlebih kepada orang lain yang sedang mendapat musibah, tanpa memandang agama dan kepercayaan mereka. Hal ini juga diungkapkan Habib Ali dalam twitnya.
“Saya berdoa kepada Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, Penguasa Singgasana Besar, untuk menyembuhkan pasien-pasien Corona di China dan di mana pun mereka berada, serta menyembuhkan semua orang yang sedang sakit (yang lain). Allah sangat baik dengan semua hamba-Nya.” pungkas Habib Ali. (AN)