Dunia geometri berhutang budi kepada Abu Sahl Al Quhi. Karyanya di dunia geometri diakui oleh banyak pakar dunia. Karyanya dalam matematika dan astronomi banyak yang bersumber darinya. Al Quhi telah diakui oleh para ilmuwan modern sebagai salah satu geometer besar Islam abad kesepuluh.
Bernama lengkap Abu Sahl bin Wayjan Rustam al-Quhi, ilmuwan ini tumbuh dalam kancah intelektual yang mengagumkan. Ia dikenal sebagai matematika, fisikawan dan astronom yang asal dari Quh, Persia. Intelektual abad 10 ini adalah pemimpin para astronom observatorium yang dibangun di Baghdad. Dengan dukungan dari pemerintahan dimasa dinsasti al Buyid, Khalifah ‘Adud ad-Dawlah sejumlah matematikawan istana di Baghdad. Bersama dengan Abu’l-Wafadan al-Sijzi, pada tahun 969 melakukan pengamatan dilakukan atas titik balik matahari pada musim dingin. Namun dukungan itu kemudian menurun ketika Dinasti Buyid pada tahap ini mulai kehilangan kontrol kekuasannya. Kemerosrotan ekonomi dan pemberontakan bersenjata menjadikan kegiatan dan ilmu pengetahuan budaya bukan lagi menjadi prioritas utama.
Saintis yang satu ini memang dikenal paiawi dalam bidang matematika. Ia adalah tokoh dalam kebangkitan dan kelanjutan dari geometri Yunani yang lebih tinggi di dunia Islam kala itu. Dalam bidang matematika, Al Quhi berfokus pada Archimides dan Appolonius. Al Quhi juga menulis sebuah risalah pada astrolabe. Ia berhasi memecahkan sejumlah masalah geometris yang sulit. Dalam matematika dia mencurahkan perhatiannya kepada masalah Archimedes dan Apollonian yang mengarah kepersamaan lebih tinggi dari derajat kedua. Dia memecah kan beberapa masalah yang membahas kondisi solvabilitas. Ia juga menulis sebuah risalah tentang “kompas yang sempurna”, kompas dengan satu kaki panjang variabel yang memungkinkan untuk menarik irisan kerucut :garis lurus, lingkaran, elips, parabola dan hiperbola. Sangat mungkin bahwa al-Quhi menemukan perangkat.
Ketenaran terbesar Kuhi berasal dari karyanya yang sangat kompeten dalam bidang geometri, yang didasarkan pada tulisan-tulisan Euclid, Apollonius, dan Archimedes. Karya-karyanya dikagumi dan dicari beberapa intelektual diantaranya al Biruni, Ibnu Haitam hingga Nasiruddin at Tusi. Meskipun banyak karya, jarang sekali yang memberikan rincian tentang kehidupannya.