Dalam catatan sejarah, Nabi Adam pernah tertipu dengan rayuan iblis. Allah memerintahkan pada Nabi Adam untuk tidak memakan buah di surga. Namun iblis merayu dan menipu Nabi Adam hingaa akhirnya memakan buah tersebut.
Diceritakan bahwa ketika Nabi Adam turun ke muka bumi itu memutari Kakbah sebanyak tujuh kali dan shalat dua rakaat. Usai shalat, Nabi Adam mendatangi multazam, dinding Ka’bah yang terdapat di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Ia pun berdoa demikian.
اللهم إنك تعلم سري وعلانيتي، فاقبل معذرتي. وتعلم ما في نفسي فاغفر لي ذنوبي. وتعلم حاجتي فأعطني سؤلي. اللهم إني أسألك إيمانا يباشر قلبي، ويقينا صادقا حتى أعلم أنه لا يصيبني إلا ما كتبت لي، والرضا بما قضيت علي.
Allohumma innaka ta‘lamu sirri wa ‘alaniyyati, faqbal ma‘dzirati. Wa ta‘lam ma fi nafsi faghfir li dzunubi. Wa ta‘lam hajati fa a‘thini suali. Allohumma inni as’aluka imanan yubasyir qalbi, wa yaqinan shodiqon hatta a‘lama annahu la yushibuni illa ma katabtu li, war ridho bima qodhoita ‘alayya.
Ya Allah, Engkau mengetahui rahasia dan tindak-tandukku, terimalah permohonan maafku. Engkau mengetahui detak hatiku, ampunilah dosaku. Engkau mengetahui kebutuhanku, kabulkanlah permohonanku. Ya Allah, aku memohon pada-Mu diberikan keimanan yang meresap dalam hati, keyakinan yang teguh sehingga aku yakin bahwa tidak ada apa pun yang akan menimpaku kecuali karena takdir yang telah Engkau catat, dan aku rida terhadap ketentuan yang Engkau tetapkan untukku.
Konon, menurut Syekh Abu Bakar Syatha, Allah memberikan wahyu pada Nabi Adam bahwa anak-cucu Nabi Adam yang memohon dengan doa seperti doa Nabi Adam itu kesulitannya akan diringankan, rezekinya dicukupi darimana pun datangnya, dan dicukupi segala kebutuhan duniawinya walaupun ia tidak mengharapkan.
Selengkapnya, klik di sini