Allah SWT berfirman, “Siapapun yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Qs. Al-Kahfi:110)
Imam Ibnu Katsir (w. 774 H) berpendapat bahwa amal saleh adalah semua perbuatan yang telah disyariatkan oleh Allah dalam syariat agama dan setiap perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh keridaan Allah Swt. Jadi, syarat suatu amal dapat dikategorikan sebagai amal saleh ialah apabila suatu amal sesuai dengan syariat agama dan tujuannya untuk memperoleh keridaan Allah Swt.
Pada hakikatnya amal saleh adalah manifestasi dari keimanan seseorang kepada Allah. Dalam al-Qur’an banyak dijelaskan hubungan antara keimanan dan amal saleh. Orang yang beriman niscaya ia akan beramal saleh, dan syarat diterimanya amal saleh ialah harus memiliki keimanan kepada Allah Swt.
Telah disebutkan dalam Al-Kahfi ayat 110 bahwasanya orang-orang yang merindukan perjumpaan dengan Tuhannya, maka mereka akan beramal saleh dan tidak menyekutukan Tuhannya dengan sesuatu apapun. Perjumpaan dengan Tuhan merupakan nikmat terbesar yang didamba-dambakan oleh setiap hamba. Dan untuk meraih nikmat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk beramal saleh.
Dan Nabi Muhammad SAW telah banyak mengajarkan umatnya berbagai macam amal saleh. Amal saleh yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW dapat ditemui dalam al-Qur’an, hadis Nabi Muhammad SAW, dan ajaran Ulama salaf. Berbagai amal kebaikan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW memiliki nilai pahala yang berbeda-beda disisi Allah SWT tergantung niat dan jerih payah yang dilakukan orang tersebut.
Dari Abdullah bin Abbas dikisahkan bahwasanya ada seorang lelaki yang mendatangi Rasulullah SAW dan lelaki tersebut bertanya, “Duhai Rasulullah SAW siapakah manusia yang paling dicintai Allah SWT. dan amal perbuatan apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT?”
Dan Rasulullah SAW pun bersabda, “Manusia yang paling dicintai oleh Allah ialah manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya dan amal perbuatan yang paling dicintai oleh Allah yakni memasukkan ke dalam diri seorang Muslim kebahagiaan, dan menghilangkan kesedihannya, dan membayarkan hutang-hutangnya, dan menghilangkan rasa lapar darinya”.
Lanjut sabdanya, “Dan sungguh, aku berjalan bersama saudaraku untuk menunaikan hajatnya lebih aku cintai daripada beriktikaf di masjid ini (Masjid Nabawi) selama sebulan penuh. Dan siapapun yang menahan amarahnya, niscaya Allah akan menutupi auratnya (aib atau keburukannya) dan siapapun yang menahan kemarahannya padahal ia mampu meluapkannya, niscaya Allah akan penuhi hatinya dengan rasa aman kelak di hari kiamat”.
“Dan siapapun yang berjalan bersama saudaranya untuk memenuhi hajat saudaranya tersebut, niscaya akan diteguhkan oleh Allah kaki orang tersebut di atas Shirat pada hari banyaknya kaki-kaki manusia yang tergelincir di atas Shirat”. Diriwayatkan oleh Imam Ath Thabrany (w. 360 H) di dalam kitabnya Al-Mu’jam Al-Ausath.
Dari uraian hadis di atas dapat disimpulkan bahwa di antara amal saleh yang paling dicintai oleh Allah SWT ialah amal saleh yang dapat menghasilkan kemanfaatan untuk umat manusia, lebih khususnya untuk umat Islam.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia ialah manusia yang paling bermanfaat untuk manusia lainnya”.
Wallahu a’lam…