Setiap makhluk pasti diberikan rezeki oleh Allah tentunya dengan porsi masing-masing, satu dan yang lainnya berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa Dia Maha Sempurna dan mengetahui kebutuhan hamba-Nya.
Saat seseorang diuji kekurangan dalam urusan ekonomi, urusan kehidupan dengan kekurangan materi, baik biaya sekolah anak, atau untuk sekedar makan atau menyewa kontrakan, maka harus berusaha untuk mencukupi kekurangan dengan bekerja, berusaha dan berdoa dengan doa yang diajarkan oleh Nabi.
Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu as-Sunny,
عن ابن عمر رضي الله عنهما، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال:ما يمنع أحدكم إذا عسر عليه أمر معيشته أن يقول إذا خرج من بيته: بسم الله على نفسي ومالي وديني، اللهم رضني بقضائك، وبارك لي فيما قدر لي حتى لا أحب تعجيل ما أخرت ولا تأخير ما عجلت
“Diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, ‘tak ada hal yang menghalangi seseorang saat mengalami kesusahan dalam urusan kehidupan (ekonomi) untuk berdoa saat hendak keluar dari rumahnya:
بِسْمِ اللَّهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِينِي، اللَّهُمَّ رَضِّنِي بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا قُدِّرَ لِي حَتَّى لا أُحِبَّ تَعْجِيلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلا تَأْخِيرَ مَا عَجَّلْتَ
Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini, Allahumma Raddhini bi Qada’ika, Wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta
Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima) atas ketetapanmu serta berkahilah aku atas rizki yang engkau tentukan sehingga aku tak tergesa meminta sesuatu engkau akhirkan atau mengakhirkan sesuatu yang engkau hendak percepat.” (HR. Ibnu as-Sunny).
Doa ini sangat baik dibaca karena berisi tentang kebaikan banyak hal terutama dalam urusan rezeki, dan meminta dijadikan orang yang menerima ketetapan Allah serta meminta yang terbaik untuk dirinya.