Tak terasa, sebentar lagi kita akan berada di pertengahan bulan Ramadhan. Berbagai macam ibadah baik wajib maupun sunnah nampaknya sudah banyak dilakukan oleh umat Islam di sepanjang bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Salah satunya yaitu ibadah shalat tarawih yang hanya dilaksanakan khusus pada malam bulan Ramadhan.
Di awal bulan ramadhan, kita dapat menyaksikan masjid-masjid penuh sesak oleh para jemaah yang hendak menunaikan ibadah salat tarawih. Saking padatnya, ada pula saf-saf jemaah shalat tarawih yang memenuhi hingga ke bagian teras-teras masjid. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu kini orang-orang yang menunaikan shalat tarawih di masjid semakin berkurang seiring mendekati akhir Ramadhan.
Penyebabnya, mungkin banyak umat Islam yang mudik ke kampung halaman, sehingga masjid di sekitar tempat tinggalnya pun menjadi sepi. Selain itu, beberapa orang lainnya mungkin sudah merasa malas dan memilih untuk memenuhi departemen store demi mencari baju-baju baru untuk lebaran. Padahal ternyata shalat tarawih memiliki berbagai keutamaan yang luar biasa.
Lalu sebenarnya apa sajakah keutamaan dari shalat tarawih? Pertama, shalat tarawih bersama imam ternyata memiliki keutamaan setara shalat semalam penuh sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW. Dari Abu Dzar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Siapa yang shalat malam bersama imam hingga selesai maka akan ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. at-Tirmidzi)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.
Kedua, shalat tarawih ternyata dapat menghapuskan dosa-dosa umat Islam yang telah lalu. Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).
Selain itu, Rasulullah SAW juga pernah menjelaskannya dalam hadis lain. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hal tersebut, shalat malam yang dimaksud adalah shalat malam pada bulan Ramadhan atau yang biasa disebut sebagai shalat tarawih. Menurut pendapat An-Nawawi, ampunan tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil saja. Namun menurut beberapa ulama, bisa saja ampunan tersebut meringankan dosa-dosa besar selama pahala yang didapatkan sudah mampu menghapus dosa-dosa kecil.
Kemudian yang ketiga, salat tarawih pada bulan Ramadhan ternyata merupakan salat yang paling utama. Pasalnya, salat tarawih adalah seutama-utamanya salat. Para ulama madzhab Hambali pernah mengatakan bahwa seutama-utamanya salat sunnah adalah salat yang dianjurkan dilakukan secara berjamaah karena serupa dengan salat fardhu. Selanjutnya yang paling ditekankan untuk dilakukan secara berjamaah adalah salat kusuf (salat gerhana) kemudian salat tarawih. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633.)
Oleh sebab itu, para ulama sepakat bahwa shalat tarawih merupakan shalat sunnah sebagai salah satu bentuk syiar Islam. Menurut para ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah, shalat tarawih hukumnya sunnah mu’akkad atau sangat dianjurkan bagi laki-laki dan perempuan. Sehingga hendaknya umat Islam menghidupkan malam-malam di bulan ramadhan dengan shalat tarawih.
Dalam pelaksanannnya, shalat tarawih hendaknya dilakukan secara berjamaah bukan secara sendiri-sendiri. Menurut Imam Asy-Syafi’i beserta mayoritas ulama lainnya, shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah di masjid seperti yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dan para sahabat. Terlebih dengan ketiga keutamaan yang dimiliki oleh shalat tarawih, umat Islam hendaknya tidak meninggalkan shalat tarawih di masjid hingga di penghujung bulan Ramadhan nanti.
Wallahu a’lam.