Syaikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur fil Ad’iyah al-Lati Tasyrohus Shudur menyebutkan bahwa selain memperbanyak bacaan istighfar yang lain, kita juga sangat dianjurkan untuk membaca sayidul istighfar berikut;
للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allohumma anta robbi, la ilaha illa anta kholaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzubika min syarri ma shona’tu, abu–u laka bini’matika ‘alayya wa abu-u bidzambi faghfirli fainnahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang patut disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang telah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu dan di atas ikatan janji-Mu yang aku jalankan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala perbuatan jelek yang telah kuperbuat. Aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu. Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”
Menurut Syaikh Hamid bin Muhammad bin Ali Quds, sayidul istighfar ini disunahkan untuk dibaca sebanyak tiga kali di waktu pagi hari dan sore hari di bulan Rajab.
Selengkapnya, klik di sini