Tren intoleransi dan konservatisme yang dianggap menguat belakangan ini sudah cukup meresahkan. Bahkan menurut Beka Hapsara, Komisioner Komnas HAM, saat ini Indonesia sedang mengalami ‘panen’ terkait Intoleransi dan tentu saja itu berbahaya bagi kehidupan bernegara.
“Saat ini kita (sebagai bangsa Indonesia) sedang mengalami panen intoleransi,” tutur Beka dalam diskusi ‘Toleransi, HAM dan Gerakan Akar Rumput’ di Jakarta (17/12).
Beka juga mengisahkan beberapa pengalaman Komnas HAM yang mendapatkan banyak sekali laporan terkait intoleransi ini. Mulai dari persoalan agama hingga politik, apalagi terkait Pemilukada.
“Namun, lebih banyak yang tidak melaporkan tindak intoleransi ini, entah apa pertimbangannya. Bisa jadi soal takut atau tekanan dari kelompok-kelompok intoleran,” tambahnya.
Beka juga menyebut beberapa organisasi yang kerap melakukan tekanan ini misalnya Front Pembela Islam (FPI) dan FUI (Front Umat Islam) atau yang sejenisnya. Salah satu persoalan, menurutnya, masyarakat kerap melakukan pembiaran.Apalagi intoleransi ini lebih banyak menyasar kelompok rentan dan terpinggirkan. Kelompok rentan ini seperti Syiah, Ahmadiyah maupun agama-agama lokal seperti Parmalim, Kaharingan dan lain-lain.
“Untuk itu, kami mengajak untuk tidak membiarkan jika terjadi hal ini. Meskipun harapan itu masih ada di masyarakat jika mau berbicara dan bersama mengatasi masalah inibl,” tutupnya.