Demikian tausiah Habib Idrus bin Baqir Al Athas dalam Peringatan Maulid Nabi SAW yang diadakan di Mushalla Nurunnisa’ Anak Ranting Nahdlatul Ulama’ Kelurahan Pondok Cina, Beji, Depok, Jum’at tadi malam selepas Isya’, 21 Februari 2014. Habib Idrus mencontohkan sikap yang jauh dari akhlak Rasulullah SAW adalah sikap kita yang mudah marah (emosional) jika disakiti orang lain. Rasulullah SAW dulu jika disakiti orang lain tidak melawan. Diludahi orang Yahudi berkali-kali setiap ingin shalat jama’ah di Masjid, tidak marah. Tapi sewaktu orang Yahudi itu sakit, justru Rasulullah SAW menengoknya. Akhirnya, Yahudi itu luluh hatinya dan menyatakan masuk Islam.
Rasulullah SAW juga sangat berakhlak kepada istrinya. Ketika beliau pulang malam, beliau ketuk pintu tiga kali. Tidak dibukakan oleh Aisyah Radliyallahu Anha karena sudah tertidur lelap. Rasulullah SAW tidak marah-marah dan membanting-banting pintu. Justru beliau menggelar sorbannya di depan untuk tidur di depan rumah.
Habib juga mengkritisi sebagian kelompok Islam yang anti perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan melecehkan tradisi ini. “Binatang, pepohonan saja hormat kepada Rasulullah SAW” kata beliau. Menurutnya, kita merayakan Maulid Nabi SAW karena tanpa beliau kita tidak akan mengenal idul fitri, idul adha, shalat 5 waktu, dan ajaran agama yang lain. Semua itu dibawa oleh Rasulullah SAW.
Dihadiri Alwi “Kian Santang”
Acara di tempat yang terkenal dengan Gang Kober tersebut juga dihadiri oleh Alwi bin Muhdlor As-Seggaf, artis cilik pemeran Kian Santang, sinetron televisi. Usai tausiah Habib Idrus, Alwi ‘Kian Santang’ didaulat tampil untuk membawakan tiga lagu shalawat diiringi tabuhan hadrah. Lantunan shalawat “Ya Hanana”, “Sholatun Bisalamin Mubiin”, dan “Annabi Shollu Alaih” yang biasa dinyayikan Habib Syekh Solo pun bergema dari mulutnya.
Hadir dalam peringatan Maulid Nabi ini, para kiai dan asatidz setempat, di antaranya, KH. A. Zarkasyi (Ketua MWC NU Kec. Beji), Ust. Afhami, Ust. Darul Qutni, dan para asatidz lainnya.