Sebagai pengurus anak ranting kelurahan Pancoran Mas Depok, Majelis Ta’lim Al-Ibthon yang dipimpin oleh Ustadz Darul Qutni akan menjadi ujung tombak dan eksekutor dari keputusan-keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU). Misi ini disampaikan dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir (Harlah) Ke-1 Majelis Ta’lim Al-Ibthon, Minggu pagi, 9 Maret 2014. Hadir dalam acara ini wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama’ (PP LDNU), H. Syaifullah Amin sekaligus memberikan sambutan atas nama PBNU.
Dalam sambutannya, H. Syaifullah Amin menyinggung soal pilihan ber-NU yang berarti juga harus menerima konsekwensinya pula, yaitu mempertahankan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sebab NU tidak dapat dipisahkan bahkan lahir pada masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan NU mengeluarkan Resolusi Jihad pada tahun 1949 untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diraih. Meminjam Kaidah Fiqhiyyah, “Rela dengan sesuatu berarti rela dengan konsekwensinya/al-ridla bi al-syai’ ridlan bima yatawalladu minhu). Rela dengan NU berarti rela pula dengan keputusan-keputusan NU.
Hadir pula para alim ulama’ dan tokoh masyarakat setempat. Bertindak sebagai penceramah yaitu Ust. KH. M. Yusuf Hidayat, Lc, MA, Katib Syuriah PCNU Kota Depok dan Ustadz Abdurrahman dari Bojong Gede.
Kiai Yusuf dalam tausiahnya menyampaikan agar kita tidak boleh membenci ibadah dan juga sarana-sarana ibadah. (islami.co)