Shalat wajib lima waktu merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang sudah mukallaf. Shalat ini tidak boleh ditinggalkan meski dalam kondisi seperti apapun. Jika ada seseorang meninggalkan dengan sengaja tanpa ada uzur yang dibenarkan, maka dia akan mendapatkan dosa besar dan harus segera bertaubat dengan cara mengganti shalat yang ditinggalkan dan meminta ampunan kepada Allah.
Kewajiban shalat tidak hanya dibebankan kepada Nabi SAW dan umatnya, namun juga sudah dibebankan pada nabi-nabi terdahulu dan umatnya. Baik pada umat Nabi SAW maupun umat nabi-nabi sebelumnya, mereka akan mendapatkan dosa yang besar ketika meninggalkan shalat dengan sengaja. Bahkan pada umat terdahulu, dosa meninggalkan shalat dengan sengaja lebih besar dibanding dosa berbuat zina dan membunuh orang lain. Hal ini sebagaimana dituturkan dalam kisah yang disebutkan oleh Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitabnya Irsyadul Ibad berikut.
Suatu saat, ada seorang wanita datang menemui Nabi Musa untuk meminta doa agar dosa-dosa yang telah diperbuatnya diampuni oleh Allah. “Wahai Nabi Musa, saya telah berbuat dosa yang sangat besar dan saya telah bertaubat kepada Allah. Sudikah kiranya engkau mendoakan saya agar Allah mengampuni dosa-dosaku dan menerima taubatku,” ujar wanita tersebut.
Nabi Musa pun penasaran dengan dosa besar yang telah diperbuatnya sehingga dia bertanya, “Dosa apa yang telah kamu perbuat.”
“Wahai Nabi Allah, saya telah berbuat zina dan hamil. Setelah melahirkan, kemudian saya bunuh anak saya,” wanitu tersebut mengaku dengan jujur kepada Nabi Musa.
Lantas Nabi Musa marah setelah mendengar pengakuannya, lalu kemudian mengusirnya, “Pergilah, wahai wanita jalang, supaya api tidak turun dari langit lalu membakar kami semua karena akibat perbuatan burukmu.”
Wanita tersebut pergi dari hadapan Nabi Musa dengan membawa kekecewaan dan kesedihan. Tak berselang lama malaikat Jibril mendatangi Nabi Musa dan berkata, “Wahai Musa, Allah Ta’ala berkata kepadamu, kenapa kamu menolak wanita yang sudah bertaubat itu? Apakah kamu tidak tahu orang yang lebih buruk dari wanita itu?.”
Nabi Musa kemudian bertanya, “Wahai Jibril, siapa yang lebih buruk dari wanita itu?.”
Jibril menjawab, ‘Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja.”
Dari kisah ini dapat diketahui bahwa meninggalkan shalat dengan sengaja merupakan perbuatan dosa besar, bukan hanya pada saat ini, namun sejak umat terdahulu. Semoga kita diselamatkan dari dosa besar ini dan senantiasa bisa melaksanakan kewajiban shalat dengan istiqamah, tepat waktu, khusyuk dan ikhlas hanya karena Allah.