Shalat tashbih sangat dianjurkan dalam Islam, minimal dilakukan sekali seumur hidup. Kalau lebih dari itu lebih baik. Shalat tashbih ada dua model pelaksanaannya: empat rakaat sekaligus dengan satu salam atau empat rakaat dengan dua salam.
Shalat tashbih dengan empat rakaat satu kali salam lebih dianjurkan dikerjakan pada siang hari, sementara shalat tashbih empat raka’at dua kali salam dianjurkan pada malam hari.
Tata cara niat shalat tashbih empat raka’at sekaligus adalah sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى
“Ushalli sunnat tarbihi arba’a rak’ati lillahi ta’ala
“Saya niat shalat sunnah empat raka’at karena Allah ta’ala”
Sementara niat shalat tashbih dua raka’at adalah sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
“Ushalli sunnat tasbihi rak’ataini lillahi ta’ala”
“Saya niat shalat sunnah tashbih dua raka’at karena Allah ta’ala”
Pelaksanaan shalat tashbih tidak jauh berbeda dengan shalat lainnya, hanya saja pada masing-masing rakaat membaca kalimat:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallahu waallahu akbar”.
“Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Kalimat ini dibaca setelah al-Fatihah dan surat pendek sebanyak lima belas kali; saat ruku’ sepuluh kali; i’tidal sepuluh kali; sujud pertama sepuluh kali; duduk di antara dua sujud sepuluh kali; sujud kedua sepuluh kali; duduk istirahah dan pada saat tasyahud sepuluh kali. Total baca tashbih pada masing-masing rakaat adalah tujuh puluh lima kali.