Sebelum menikah dengan Aisyah, Rasulullah Saw telah dikaruniai beberapa putri dari pernikahannya dengan Khadijah, mereka adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah. Saat menikahi Asiyah, ketiga anaknya telah berkeluarga dan tinggal bersama suaminya, sedangkan si bungsu Fatimah masih tinggal bersama Rasulullah Saw.
Dalam berbagai riwayat, disebutkan bahwa usia Fatimah dan Aisyah tidak terlampau jauh. Fatimah lahir di tahun kelima sebelum nubuwah. Sedangkan Aisyah lahir di tahun keempat atau kelima setelah nubuwah. Jadi perbedaan usia antara keduanya sekitar sembilan atau sepuluh tahun.
Fatimah masih gadis ketika Rasulullah Saw menikahi Aisyah. Meskipun Aisyah merupakan ibu tiri Fatimah yang masih belia, namun siapa sangka ternyata hubungan antara keduanya sangatlah baik.
Dalam hadis Riwayat Ibnu Majah diceritakan bahwa Aisyah Ra ikut mempersiapkan pernikahan Fatimah dan Ali. Aisyah berkata “Rasulullah Saw memerintahkan kami untuk menyiapkan pernikahan Fatimah dan Ali, maka kami menuju ke rumahnya untuk membersihkan tanah-tanah lumpur yang becek.
Setelah itu, kami isi dua bantal dengan serabut, kami siapkan kurma dan anggur kering serta kami isi bejana dengan air bersih. Kami juga membuat palang di samping rumah untuk menggantungkan pakaian dan kantung kulit untuk tempat air. Kami tidak pernah melihat pelaminan yang lebih indah daripada pelaminan Fatimah.
Aisyah banyak meriwayatkan hadis-hadis tentang keutamaan Fatimah, Aisyah juga sering memuji-muji Fatimah. Hal ini menunjukkan bahwa Aisyah memiliki kedekatan dengan Fatimah hingga begitu mengetahui perangainya.
Aisyah berkata “Aku tidak pernah melihat orang yang mirip sekali sifatnya, sikap manjanya, pengorbanannya, serta cara duduk dan berdirinya dengan Rasulullah Saw selain Fatimah binti Rasulullah Saw.
Pernah suatu ketika istri-istri Rasulullah Saw merasa cemburu karena cinta Rasulullah Saw yang sangat mendalam kepada Aisyah. Mereka pun berkumpul dan mengutus Fatimah untuk menyampaikan permintaan mereka agar Rasulullah Saw bersikap adil kepada semua istri-istrinya.
Akhirnya Fatimah pun mendatangi ayahnya, saat itu beliau sedang bersama Aisyah. Mendengar pengaduan yang disampaikan anaknya, Rasulullah Saw pun berkata “Apakah engkau mencintaiku?” “Ya, tentu”, jawab Fatimah tanpa keraguan. “Maka, cintailah ia (Aisyah)”, jawab Rasulullah Saw.
Fatimah akhirnya kembali ke istri-istri Rasulullah Saw, mereka mengatakan “Engkau belum berbuat apapun, kembalilah ke Rasulullah Saw”. Namun karena kecintaan Fatimah kepada ayahnya dan Aisyah, Fatimah menolaknya dan tidak pernah kembali lagi untuk menyampaikan aduan mereka.
Salah satu bukti kedekatan Aisyah dan Fatimah juga ketika Fatimah memberitahukan rahasianya kepada Aisyah. Ketika Rasulullah Saw sakit, Fatimah Saw mendatangi beliau yang sedang ditemani istri-istrinya. Rasulullah Saw pun memerintahkann Fatimah untuk duduk di sisinya, beliau pun membisikkannya suatu rahasia. Saat mendengarnya, Fatimah pun menangis. Namun Rasulullah Saw kembali membisikkan putri tercintanya, mendengar hal itu Fatimah pun tersenyum bahagia.
Aisyah pun bertanya “Apa yang Rasulullah Saw katakan kepadamu tadi?” Namun Fatimah enggan memberitahunya seraya berkata “Aku tidak akan membocorkan rahasia Rasulullah Saw”.
Setelah Rasulullah Saw wafat, Aisyah kembali menanyakan hal itu kepada Fatimah, akhirnya Fatimah pun memberitahukan rahasianya. Beliau membisikkan kepadaku bahwa Jibril selalu datang kepada beliau untuk mengecek al-Qur’an setahun sekali, tetapi kali ini Jibril datang dua kali. Beliau bersabda “Aku melihat ajalku sudah dekat, sesungguhnya engkau adalah keluargaku yang paling pertama menyusulku (wafat) setelahku, sebaik-baiknya orang terdahulu bagimu adalah aku”, sebab itulah aku menangis.
Kemudian beliau membisikkanku rahasia yang kedua “Wahai Fatimah, tidak maukah engkau menjadi pemuka perempuan-perempuan yang beriman di seluruh dunia atau pemuka perempuan-perempuan dari umat ini?” Oleh sebab itulah aku tersenyum bahagia.
Fatimah dan Aisyah adalah dua perempuan yang sangat dicintai Nabi Saw. Keduanya juga saling berebut perhatian Nabi Saw, namun hubungan keduanya sangat baik. Tidak ada riwayat yang menyebutkan perselisihan antara keduanya. Bahkan Aisyah justru sering memuji Fatimah dan banyak meriwayatkan hadis-hadis tentang keutamaan Fatimah.
Wallahu a’lam bisshawab