Kematian pasti akan menghampiri orang-orang yang beriman dan juga yang tak beriman. Oleh karena itu, setiap orang akan mengalami sakaratul maut yang merupakan proses tercabutnya nyawa manusia. Allah menceritakan kebenaran tentang sakaratul maut tersebut dalam ayat berikut, “Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): ‘Siapakah yang dapat menyembuhkan.’ Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau.” (QS. Al Qiyamah: 26-30)
Sakaratul maut digambarkan sangat menyakitkan dan sangat mengerikan. Namun ternyata orang yang beriman dan orang yang tak beriman akan mengalami proses sakaratul maut yang berbeda. Bagi orang yang beriman, ruhnya akan lepas dengan mudah. Pasalnya, malaikat maut akan mengambilnya dengan cara yang baik dan menggembirakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth (wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata: “Wahai jiwa yang baik, jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya”. Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit…” (HR. Ahmad)
Allah juga menyebutkan bahwa orang-orang yang beriman akan diwafatkan dalam keadaan yang baik. Allah berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): ‘Salamun ‘alaikum (keselamatan sejahtera bagimu)’, masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. An Nahl: 32)
Sedangan bagi orang yang tak beriman, mereka akan menghadapi proses sakaratul maut yang sangat berbeda. Sakaratul maut akan terasa sangat menyakitkan dan sangat mengerikan bagi orang yang tak beriman. Pasalnya, ruh orang yang tak beriman akan keluar dengan sangat susah payah dan malaikat akan mencabut nyawa mereka dengan paksa. Allah menceritakan hal tersebut dalam Alquran surat Al An’am ayat 93.
Allah berfirman, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): ‘Keluarkanlah nyawamu.’ Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.” (QS. Al An’am: 93)
Saat itu malaikat maut akan memukuli orang-orang yang tak beriman agar nyawa mereka segera keluar dari tubuh. Allah menyebutkan hal tersebut dalam Alquran surat Al-Anfaal ayat 50-51. Allah berfirman, “Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir, seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): ‘Rasakan olehmu siksa neraka yang membakar,’ (Tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya.” (QS. Al-Anfaal: 50-51)
Demikianlah perbedaan proses sakaratul maut yang dihadapi oleh orang-orang beriman dan orang-orang yang tak beriman. Jika seseorang beriman wafat maka ia akan meninggal dengan proses yang menggembirakan dan tak dipaksa oleh malaikat maut. Sedangkan jika seseorang yang tak beriman wafat, maka nyawanya akan dipaksa untuk keluar dari tubuh oleh malaikat maut dengan siksaan yang begitu pedih.