Muncul wacana untuk menggelar acara sholat tarawih di Monumen Nasional (Monas) 26 Mei mendatang atas inisiatif pasangan Gubernur DKI Jakarta, Anies-Sandi. Alasannya, sholat bersama yang identik dengan Ramadhan ini untuk persatuan umat, apalagi Monas merupakan simbol Jakarta.
Rencana ini mendapatkan reaksi banyak pihak. Bahkan banyak yang secara terang-terangan menolak wacana ini. Salah satunya Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Cholil Nafis. Menurut beliau, sangat aneh keputusan ini.
“Saya kok ragu ya kalau alasannya Tarawih di Monas untuk persatuan. logikanya apa ya? bukankah masjid Istiqlal yg megah itu simbol kemerdekaan, kesatuan dan ketakwaan,” tutur beliau di akun twitternya @cholilnafis.
1. Saya ko’ ragu ya klo alasannya tarawih di monas utk persatuan. logikanya apa ya? bukankah masjid Istiqlal yg megah itu simbol kemerdekaan, kesatuan dan ketakwaan. https://t.co/vC61RawpFr
— cholil nafis (@cholilnafis) May 18, 2018
Beliau pun mencontohkan bahwa shalat Tarawih sebaiknya dilakukan di masjid saja karena, menurut beliau, sebaik-baiknya tempatr sujud (ibadah) masjid.
“Selama Ramadhan Nabi saja i’tikaf di masjid, bukan di lapangan,” tambahnya.”
Kiai Cholil pun menyayangkan sikap pemprov DKI ini. Menurutnya, lebih baik pemerintah fokus konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan mecet yg tak ketulungan dan merugikan rakyat.
“Ayolah agama ditempatkan pada relnya jangan dibelokkan,” tutupnya.