Sebuah program dokumenter My Week as a Muslim di Inggris menuai kecaman. Pasalnya seorang perempuan kulit putih anti-Islam dilibatkan dengan berperan sebagai Muslimah keturunan Pakistan dan mengenakan busana Muslim, dengan alat bantu prostetik, kulit coklat, dan jilbab.
Pengguna media sosial melontarkan berbagai kecaman karena menggunakan ‘brownface’ -peran kulit coklat dimainkan kulit putih, dan mempertanyakan mengapa sebuah film dokumenter tidak dapat menunjukkan keluarga Muslim tanpa melibatkan wanita kulit putih. BBC melaporkan Dewan Muslim Inggris sebenarnya ‘tidak menyarankan’ penggunaan ‘brownface’ tersebut. Maka tidaklah heran bahwa hal itu menjadi sesuatu yang menuai polemik.
Kattie Freeman dikenal dengan pandangannya yang anti Islam. Dalam program di saluran Inggris Channel 4 , Kattie Freeman berintegrasi ke dalam suatu keluarga di Manchester. “Program ini memungkinkan Katie untuk mengalami menjadi orang dari latar belakang yang berbeda, secara bermakna,” ungkap Fozia Khan sang produser. Ia menambahkan bahwa acara tersebut dirancang untuk menunjukkan seperti apa menjadi seorang Muslim di Inggris. Menurut Khan, ini memungkinkan Katie Freeman “mengalami bagaimana rasanya menjadi bagian dari komunitas Muslim Inggris keturunan Pakistan dan bukan semata mengamatinya sebagai orang luar.”
Kattie Freeman menghabiskan waktu berminggu-minggu bersama keluarga Saima Alvi, seorang guru dan ibu dari lima anak yang merupakan seorang Inggris keturunan Pakistan. Program ini ingin memperlihatkan bagaimana keluarga warga Manchester itu menghadapi kehidupan sehari-hari setelah serangan teroris di Manchester Arena yang mengakibatkan 22 orang terbunuh.