5000 Petugas Disiapkan untuk Sterilisasi Masjidil Haram

5000 Petugas Disiapkan untuk Sterilisasi Masjidil Haram

5000 Petugas Disiapkan untuk Sterilisasi Masjidil Haram
Abdurrahman as-Sudais saat menyampaikan konferensi pers terkait pelaksanaan haji 2021

Pelaksaan ibadah haji tahun ini akan segera dimulai. Otoritas dua masjid suci telah mengumumkan bahwa pelaksaan ibadah haji tahun ini akan sangat berbeda. Di samping jumlahnya dibatasi, fasilitas juga ditingkatkan. Di antaranya disediakan 5.000 petugas untuk mensterilkan Masjidil Haram.

Hal ini disampaikan oleh Presiden untuk Urusan Dua Masjid Abdurahman Al-Sudais. Ia mengatakan bahwa pihaknya telah merekrut sekitar 5.000 orang yang bertugas mensterilkan Masjidil Haram, halaman dan fasilitas lainnya sebanyak 10 kali dalam sehari. Diperkirakan proses sterilisasi ini akan menelan lebih dari 60.000 liter disinfektan. Selain itu penyemprotan juga menggunakan teknologi terbaru. Pihaknya juga berencana memberikan payung dan alat sterilisasi sehingga para jamaah haji bisa lebih nyaman dalam melakukan ibadahnya.

Terkait penyediaan air untuk jemaah haji, Syekh Sudais menjelaskan bahwa pihak otoritas urusan dua masjid suci akan membagikan botol air Zamzam yang telah disterilkan. Adapun pendistribusiannya akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru seperti robot dan kendaraan pintar berteknologi tinggi.

“Pemerintah Kerajaan telah memutuskan agar semua sektor terkait di negara ini untuk memfasilitasi layanan jemaah haji, dan mengerahkan semua kemampuan keamanan, keselamatan dan kesehatan. Hal itu untuk memfasilitasi layanan yang memungkinkan peziarah melakukan proses ibadah haji dengan mudah,” ungkap Syekh Sudais seperti dilansir dari laman arabnews.

Selain protokol kesehatan yang ketat, juga disediakan lebih dari 800 kendaraan manual dan listrik untuk membantu orang-orang bergerak di sekitar Masjidil Haram dan halamannya. Hal ini juga akan menguntungkan jamaah haji yang sudah tua dan cacat untuk melakukan ibadahnya.

Haji tahun ini akan menjadi yang kedua selama pandemi COVID-19, sekaligus haji yang berlangsung ketika varian baru dari virus corona terus muncul. Adanya keputusan untuk membatasi haji menjadi 60.000 jemaah bertujuan untuk melindungi jamaah dan memastikan proses ibadah dilakukan seaman mungkin. (AN)