Safiaddin al-Urmawi: Legenda Musik Timur Tengah

Safiaddin al-Urmawi: Legenda Musik Timur Tengah

Safiaddin al-Urmawi: Legenda Musik Timur Tengah

Sejarah perkembangan musik Arab tidak bisa lepas dari nama Safiaddin Al Urmawi. Tokoh yang satu ini berhasil menulis tentang teori musik dalam dua kitabnya yang terkenal yaitu al-Adwar dan  al-Risalah al-Sharafiyya fi al-nisab al-ta’lifiyya.

Sejarah teori musik Arab telah dimulai dari al Kindi, al Farabi hingga Ibnu Sina. namun nama Al Urmawi tidak bisa dilepaskan begitu saja. Bernama lengkap Al Safiadin Abdul Muʾmin bin Yusuf ibn Fakhir al-Urmawi al-Baghdadi lahir di Urmiya Iran pada tahun  613 H (1216 M) telah meletakkan berbagai dasr tentang teori musik yang sering dikutip hingga kini.

Namanya tidak hanya dikenal teoritikus musik tetapi juga sastrawan dan fisikawan. Jejak sejarahnya memang sangat minim. Dalam Encyclopedia of Islam disebutkan tidak ada yang pasti mengenai asal-usul etnik keluarganya. Dia mungkin berasal dari keturunan Persia. Hal itu dimungkinkan karena Qutb al-Din al-Shirazi memanggilnya afdal-i Irsn (Seorang bijak Iran ) .

Di masa mudanya dihabiskan untuk mencari ilmu. Ia pergi ke Baghdad belajar bahasa Arab , sastra, sejarah , dan kaligrafi. Bahkan namanya harus sebagai seorang kaligrafer di zaman Abbassid al-Mustaṣim. Urmawi juga mempelajai fikih utamanya madzhab Syafii dan hukum komparatif di Fiqh ) di Madrasah Mustansiriyya yang dibuka pada 631 H (1234 M). Ini memenuhi syarat dia untuk memangku jabatan dalam administrasi yuridis di zaman al-Mustaʿsim dan memimpin pengawasan yayasan wakaf di Irak.

Urmawi sangat piawai memainkan alat musik ‘ud  atau kecapi oriental dan menciptakan dua alat gesek yaitu ia juga dikreditkan dengan penemuan dua alat musik gesek yaitu nuzha dan mughni. Bakat musiknya yang membuat Hulagu Khan terkesan.  Adapun sistem suara yang disistematisasikannya dikenal sebagai “sistem suara Old Orient dengan 17 nada”. Penemuannya oleh para kritikus musik modern disebut salah satu sistem suara terbaik. Berkat sistem Urmawi disebut sebagai Zarlino of the Orient.

Banyak penulis Muslim yang menulis tentang teori musik pada abad-abad berikutnya mengandalkan karya Umarai diantaranya Qutb al-Din Mahmud al-Shirazi (wafat 1310), Abd al-Qadir b. Ghaybi al-Maraghi (wafat 1435), Fath Allah Mumin al-Shirwani (wafat 1486), Muhammad b. ‘Abd al-Hamid al-Ladhiqi (wafat 1494) dan lain sebagainya.

Karya terpenting Al-Urmawi adalah dua buku dalam Bahasa Arab tentang teori musik, Kitab al-Adwār dan Risālah al-Sharafiyyah fi ‘l-nisab al-taʾlifiyyah. Buku pertama ditulis ketika dia masih bekerja di perpustakaan al-Mustasim . Buku ini menjadi buku musik paling populer dan berpengaruh selama berabad-abad. Tidak ada risalah musik Arab (Persia atau Turki Utsmani) yang begitu sering disalin, dikomentari, dan diterjemahkan.Sedangkan Kitab al-Adwār disusun sebagai ringkasan dari pengetahuan musik standar pada masanya. Urmawi meninggal di Baghdad pada 28 Ṣafar 693 H (28 Januari 1294 M).