1000 Ilmuwan Lebih dan Nobelis Kirim Surat Terbuka Desak Gencatan Senjata di Gaza Palestina

1000 Ilmuwan Lebih dan Nobelis Kirim Surat Terbuka Desak Gencatan Senjata di Gaza Palestina

1000 Ilmuwan Lebih dan Nobelis Kirim Surat Terbuka Desak Gencatan Senjata di Gaza Palestina
Jalur Gaza telah menjadi “kuburan” bagi anak-anak di tengah serangan tanpa henti Israel terhadap wilayah tersebut, ujar Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Rabu (20/11/2024). ANTARA/Anadolu/py

GAZA, ISLAMI.CO – Lebih dari 1.000 ilmuwan kirim surat terbuka kepada Israel. Isinya, minta gencatan senjata segera dilakukan di Gaza, Palestina, agar korban bisa segera ditangani dan tidak membuat krisis kemanusiaan terus terjadi.

Mereka adalah para ilmuwan dan penerima nobel, terutama psikolog dan ahli saraf dari seluruh dunia. Surat tersebut sekaligus mendesak komunitas internasional agar menekan rezim Israel supaya mematuhi hukum humaniter.

Peraih Nobel May-Britt Moser dan Edvard Moser dari Norwegia serta Susumu Tonegawa dari Jepang ijuga kut menandatangani surat tersebut.

Tidak hanya itu, sejumlah peneliti asal Spanyol, seperti Pablo Lanillos, yakni anggota kelompok Neuro Artificial Intelligence and Robotics di Cajal Institute, juga menandatangani surat tersebut.

Intinya, para ilmuwan itu mendesak, khususya Israel untuk segera menghentikan genosida mereka di negeri Gaza.

“Seruan ini kuat karena datang dari para ahli saraf — orang-orang yang mempelajari tentang bagaimana otak merasakan dan juga memproses konflik semacam itu,” kata Lanillos dikutip dari Antara menurut laporan kantor berita Iran, IRNA, Kamis (5/12) wakttu setmpat.

Mengutuk Keras

Surat itu juga mengutuk kekerasan, termasuk “kejahatan perang yang tak terhitung jumlahnya”. Kutukan itu g dilakukan rezim Israel di wilayah Palestina yang terisolasi.

Mereka jgua memperingatkan bahwa tanpa tekanan internasional, kekerasan akan terus terjadi. Israel akan terus merajalela.

Lewat surat itu para ilmuwan juga menekankan bahwa wilayah Gaza terjebak dalam siklus kekerasan dan balas dendam yang merusak sikap hidup berdampingan secara damai, menambahkan “kebencian, kematian, dan kehancuran” sedang merajalela.

Mereka menyeru komunitas internasional untuk menekan rezim Israel agar mengakhiri perang, yang menurut para ilmuwan, dapat dilakukan dengan menghentikan penjualan senjata atau mengevaluasi kembali perjanjian kerja sama dengan rezim.

Disebutkan pula bahwa kebijakan Israel saat ini telah menimbulkan kerugian bagi warga Palestina sekaligus membahayakan kaum Zionis.

Surat itu diprakarsai dan dipublikasi oleh para peneliti di Universitas Sorbonne di Prancis dan Princeton di Amerika Serikat.